Sistem Pemeliharaan Sapi Dengan Cara Pastural

Ada banyak sekali faktor yang harus dikembangkan untuk mempertimbangkan jenis peternakan seperti apa yang harus diterapkan di suatu daerah, contohnya seperti ketinggian tanah, curah hujan, dan kondisi lingkungan yang ada. Dalam hal ini, tanah menjadi unsur yang memiliki peranan paling penting. Setelah mempertimbangkan semua faktor tersebut, barulah kita bisa menentukkan akan membuat peternakan dengan model ranch atau pastural.

Ranch adalah model peternakan yang terdiri atas padang penggembalaan dan sebuah kandang, jadi sapi-sapi yang dipelihara akan dilepas di padang penggembalaan pada saat pagi dan siang hari dan akan dimasukkan ke dalam kandang saat sore dan malam hari. Sedangkan, Sistem Pemeliharaan Sapi Pastural adalah model peternakan yang hanya terdiri dari padang penggembalaan. Sapi-sapi akan dibiarkan saja di alam sepanjang hari dan malam, bahkan sepanjang musim.

Model Sistem Pemeliharaan Sapi Pastural ini membutuhkan padang penggembalaan yang luas dan sudah ditanami dengan rumput-rumput dan tanaman yang mengandung nutrisi tinggi dan bisa dikonsumsi oleh sapi. Mereka lebih memfokuskan pada pengembangan ternak dibandingkan dengan menanam tanaman. Namun, para petani dan peternak tetap harus menjaga kebun pasturalnya agar tidak dirusak oleh sapi.

Lazimnya, Sistem Pemeliharaan Sapi Pastural ini diberlakukan untuk sistem sapi-sapi pengembangbiakkan atau breeding yang memerlukan lahan yang luas dan empuk beralaskan rumput-rumput hijau yang mengandung banyak nutrisi supaya indukan-indukan bunting bisa makan lebih banyak dan memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya dan pedet dalam rahimnya. Sapi-sapi ini biasanya akan dikembangbiakkan dengan cara kawin alami.

Agar peternak sukses beternak dengan model perkandangan pastural, tentu saja mereka harus melakukan pemeliharaan dengan baik supaya rumput dan tanaman yang ditanam di sana tidak dirusak baik oleh sapi, maupun oleh hama dan parasit. Para petani dan peternak juga harus memastikan rumputnya tetap hijau dan segar supaya sapinya tetap nafsu makan karena hanya dengan itulah sapi-sapinya bisa bertumbuh dan berkembang.

Untuk mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin, biasanya para peternak akan menyediakan wadah-wadah yang tergantung di tempat-tempat tertentu yang berisi kandungan mineral dan vitamin, misalnya saja seperti air, garam, atau Urea Mineral Blok (UMB) yang tergantung di pepohonan sekitar padang penggembalaan.

Umumnya, para peternakan akan memelihara 25 – 50 ekor sapi betina dan seekor pejantan bull. Sapi-sapi itu akan dilepas begitu saja dan akan melakukan kawin alami ketika masa birahi sudah tiba. Metode ini cukup berhasil diterapkan pada peternakan-peternakan pastural. Setelah indukan-indukan bunting, mereka akan didata oleh petugas kandang dan dipisahkan menjadi kelompok. Nanti, ketika sudah memasuki usia bunting tua, mereka akan dimasukkan ke dalam kandang untuk mendapat perawatan intensif untuk mencegah terjadinya keguguran dan kecelakaan lainnya.

Sapi-sapi ini akan dibiarkan berkeliaran bebas di alam sesuai dengan kodrat mereka sebagai seekor hewan. Sapi akan dikandangkan hanya ketika mereka ingin melahirkan dan baru saja dilahirkan. Selebihnya, hidup mereka dihabiskan di alam lepas. Maka dari itu, para peternak harus benar-benar memastikan rumput yang tumbuh di sana tidak ada yang beracun dan berpotensi menyakiti hewan ternaknya.

Dalam metode peternakan pastural, biasanya akan ada seorang cowboy atau penggembala yang bertugas mengawasi aktivitas sapi-sapi di padang penggembalaan. Jadi, nanti ketika ada sapi yang sakit atau akan melahirkan ia bisa langsung tahu dan membawa sapi-sapi tersebut ke kandang untuk pemeriksaan berlanjut.

Peternakan pastural ini bisa diterapkan di mana saja, asal daerah tersebut memiliki iklim yang tidak terlalu ekstrem. Seperti Indonesia, Argentina, Australia, Brazil, Inggris, Irlandia, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara lain. Di Indonesia, peternakan pastural banyak diterapkan di wilayah Lampung, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, dan Pulau Kalimantan.

Metode peternakan pastural memiliki banyak keuntungan, di antaranya adalah para peternak tidak perlu menghabiskan banyak dana untuk membangun kandang dan biaya pakan secara berkala karena pakan sudah tersedia dan akan terus tumbuh jika dipelihara dengan baik. Sapi-sapi juga akan kawin secara alami, jadi para peternak tidak perlu memanggil petugas inseminator untuk  mengawinkan mereka secara Inseminasi Buatan (IB).

Selain itu, para peternak juga tidak perlu membayar tenaga kerja untuk mengarit rumput dan mengurus sapi-sapinya. Satu penggembala untuk mengawasi saja sudah cukup. Maka, para peternak bisa menghemat biaya dan memanfaatkannya untuk kebutuhan lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top