Kondisi Peternakan Sapi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Membahas perihal peternakan sapi memang tidak akan ada habisnya, karena setiap daerah memiliki metode dan keunggulannya masing-masing yang menarik untuk diulas. Contohnya saja Peternakan Sapi Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu sentral penghasil sapi di bagian timur Indonesia. 

Menurut Badan Pusat Statistik, populasi sapi di Peternakan Sapi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 mencapai 1.431.533 ekor. Jumlah populasi sapi ini menyebar di seluruh Kabupaten di Sulawesi Selatan seperti Kabupaten Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sidenreng Rappang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Makassar, Palopo, dan Parepare.

Baca juga : Lima Provinsi Penghasil Sapi Terbesar Di Indonesia

Jenis sapi yang banyak dipelihara di Peternakan Sapi Sulawesi Selatan mayoritas adalah jenis sapi Bali dan sebagian kecil lainnya adalah jenis sapi persilangan Limousin dan Simmental, serta Peranakan Ongole. Para petani dan peternak di sana melakukan proses breeding (perkembangbiakkan) dengan cara kawin alami, tetapi beberapa peternakan sudah menggunakan metode Inseminasi Buatan.

Kondisi Peternakan Sapi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Bibit atau pedet yang dihasilkan akan dipelihara oleh para petani dan peternak di padang penggembalaan atau pinggiran hutan. Sebagian besar petani di pedesaan Sulawesi Selatan memilih untuk beternak sebagai usaha sampingannya dan mereka memelihara sapi dengan metode kandang iketan.

Hampir sama seperti para petani dan peternak di Pulau Bali dan Jawa, para peternak dan petani di Sulawesi Selatan juga beternak dengan orientasi menjadikannya sebagai tabungan. Jadi, ketika kelak mereka membutuhkan banyak dana untuk biaya sekolah, hajatan, merenovasi rumah, atau lain sebagainya, mereka bisa menjual sapi-sapi hasil peliharaan mereka ke pasar hewan atau pedagang-pedagang setempat.

Kondisi Peternakan Sapi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Sebagian besar dari para peternak yang melakukan proses penggemukkan, membeli bakalan sapi dari petani-petani setempat dan mulai mengembangkan sapi-sapinya dengan pakan semi  intensif, hanya sebagian kecil menggunakan pakan-pakan kering seperti dedak, limbah pertanian, dan limbah perkebunan.

Hasil dari proses penggemukkan itu akan dijual ke pasar hewan untuk diperjual-belikan lagi antar daerah atau provinsi dan sebagian besar dijagal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di daerah Sulawesi Selatan. Jadi, Sulawesi Selatan sudah tergolong swasembada daging sapi, bahkan sebagian daging atau sapinya akan dipasok ke Provinsi lain seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Kondisi Peternakan Sapi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Selain itu, ada pula industri breeding yang dilakukan oleh anak perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) yaitu PT Berdikari United Livestock (BULI) di Kabupaten Sidrap. Peternakan ini juga sempat ditinjau oleh Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2014 lalu. Lahan seluas 6.623,1 hektare tersebut terintegrasi menjadi peternakan sekaligus perkebunan.

Direktur Utama PT BULI, Ria Kusumaningrum pada saat itu mengatakan bahwa perusahaan ini berfokus pada penyediaan kebutuhan konsumsi daging sapi dan juga bercocok tanam padi dan jagung. Namun, perkembangannya tidak maksimal sehingga industri breeding tersebut tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan.

Meski begitu, industri peternakan sapi Sulawesi Selatan tetap mengalami perkembangan, bahkan Sulawesi Selatan sempat memasok bibit-bibit sapi unggul ke beberapa Provinsi lain di Indonesia. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus mengembangkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak dan Hijauan Makan Ternak untuk memasok sejumlah daerah.

Pemasokan dan pengembangan bibit-bibit sapi juga banyak dikirim ke Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan beberapa Provinsi di Pulau Kalimantan. Khusus jenis sapi Limousin, hanya dibagikan ke lima kabupaten karena menyesuaikan ketersediaan sumber daya yang ada. Di antara kabupaten yang dipilih adalah Kabupaten Takalar, Enrekang, Soppeng, Sinjai, dan Bulukumba.

Embrio sapi Limousin ini diambil dari Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Setelah itu, baru diaplikasikan kepada para sapi-sapi indukan milik masyarakat. Dengan begini, jenis sapi premium juga akan berkembang di Sulawesi Selatan.

Kondisi Peternakan Sapi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Selain itu, Sulawesi Selatan juga memiliki Bone sebagai kabupaten dengan populasi sapi tertinggi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sulawesi Selatan, Abdul Azis. Beliau mengatakan bahwa Kabupaten Bone adalah salah satu daerah dengan populasi sapi tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan banyak keunggulan inilah Sulawesi Selatan berhasil dinobatkan sebagai salah satu sentral sapi nasional.

Dilansir dari tropis.co, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu sentra peternakan sapi nasional, bersama dengan empat daerah lain, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, dan Lampung. Penetapan ini tidak dilakukan tanpa alasan, perlu mempertimbangkan banyak aspek seperti agroklimatnya yang cocok serta kultur beternak pada penduduknya.

Kondisi Peternakan Sapi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla, Kementan sudah menggratiskan Inseminasi Buatan (IB) kepada lima juta sapi dengan jenis Limousin, Simmental, dan beberapa jenis lainnya.

Sempurna sudah Sulawesi Selatan sebagai sentral peternakan sapi nasional. Penduduk Sulawesi Selatan juga terkenal memiliki masakan khas yang berbahan baku daging sapi seperti Sop Konro dan Coto Makassar yang cukup terkenal di seluruh Nusantara.

Informasi selengkapnya silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top