Peternakan Provinsi Lampung Sebagai Lumbung Penghasil Sapi

Provinsi Lampung terkenal sebagai salah satu sentral penghasil sapi terbesar di Indonesia karena peternakan rakyat dan peternakan berskala industri sangatlah berkembang di sana. Ada sekitar 20 perusahaan feedloter yang memiliki kapasitas tampung hingga di atas 10.000 ekor sapi. Demikian pula Peternakan Sapi Provinsi Lampung, peternakan rakyat yang tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Lampung.

Menurut Badan Pusat Statistik, populasi sapi yang ada di Peternakan Sapi Provinsi Lampung pada tahun 2018 mencapai 826.980 ekor yang tersebar di Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Pesawaran, Pringsewu, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Pesisir Barat, Bandar Lampung, dan Metro.

Peternakan Sapi Provinsi Lampung

Ada beberapa alasan mengapa Peternakan Sapi Provinsi Lampung ini mengalami perkembangan yang signifikan pada peternakan rakyat dan industri peternakannya :

  1.   Masyarakat Suka Bertani dan Beternak

Sebagian besar masyarakat Lampung adalah pendatang dari Pulau Bali dan Jawa yang merupakan transmigran sejak zaman orde lama. Mereka adalah orang-orang yang biasa bertani dan memelihara sapi. Maka dari itu, mereka mengembangkan dunia pertanian dan peternakan Lampung dengan kemampuan dan keahliannya tersebut.

  1.   Sebagai Lumbung Pakan

Provinsi Lampung memiliki potensi sumber pakan yang besar seperti limbah-limbah pertanian dan limbah industri perkebunan. Mereka memiliki banyak sekali jenis pakan yang berasal dari limbah-limbah seperti onggok dari perkebunan singkong, bungkil sawit dari perkebunan sawit, kulit kopi dari perkebunan kopi, dan kulit nanas dari perkebunan nanas. Limbah-limbah yang menjadi masalah untuk industri tersebut, justru menjadi berkah bagi para petani.

  1.   Lokasi Provinsi Lampung yang Strategis

Lampung memiliki kedekatan akses pemasaran hasil penggemukkan sapi yang besar di wilayah Jabodetabek yang memiliki kebutuhan konsumsi daging sapi sangat besar. Demikian juga akses pemasaran sapi ke kota-kota besar di Pulau Sumatera.

Dengan ketiga faktor di atas tentu saja peternakan sapi Provinsi Lampung bisa berkembang lebih cepat dibandingkan dengan di daerah-daerah lain. Jenis-jenis sapi yang dipelihara di sana adalah jenis sapi Bali, Ongole, Persilangan Limousin dan Simmental, dan Brangus yang merupakan persilangan antara jenis sapi Brahman dan Angus.

Peternakan rakyat di Provinsi Lampung banyak melakukan proses breeding atau pengembangbiakan. Sistem breeding yang diberlakukan meliputi perkawinan alami dan Inseminasi Buatan. Para peternak rakyat juga kerap kali memanfaatkan perkebunan kelapa sawit untuk menggembalakan sapi-sapi mereka agar menekan biaya produksi pengadaan kandang. Situasi ini dikenal dengan istilah Integrasi Sawit Sapi.

Sistem pemeliharaan yang biasa diterapkan di sana adalah kandang iketan, sapi-sapi akan diikat dan dikandangkan, sedangkan para peternak akan mengarit rumput atau jerami di sawah untuk dibawa pulang dan dijadikan sebagai pakan-pakan ternak mereka.

Peternakan Sapi Provinsi Lampung

Lazimnya, mereka meniru kebiasaan beternak sapi seperti di Pulau Bali dan Jawa. Motif pemeliharaan sapi mereka adalah untuk dijual ketika kelak membutuhkan banyak dana untuk kebutuhan hidup seperti membayar sekolah, hajatan, merenovasi rumah, dan lain sebagainya.

Selain peternakan rakyat, Lampung juga memiliki peternakan berskala industri menengah dengan populasi sapi sekitar 100 – 1.000 ekor sapi. Umumnya, para peternak ini akan melakukan proses penggemukkan. Salah satu peternak senior yang sudah menjalankan peternakan berskala industri menengan adalah Pak Mat Aji.

Peternakan skala industri yang lebih besar pun ada di Provinsi Lampung, contohnya saja PT Indo Prima Beef, PT Karunia Alam Sentosa Abadi (KASA), PT Juang Jaya Abadi, PT Santosa Agrindo (SANTORI), dan PT Great Giant Livestock yang berfokus pada proses fatening dan bakalan-bakalan sapinya diimpor dari Australia. Feedloter-feedloter ini pun memiliki keunggulannya masing-masing, misalnya saja PT Great Giant Livestock yang melakukan breeding dan fatening baik sapi perah maupun sapi potong untuk memanfaatkan limbah dari industri pengolahan nanas dan pengolahan industri singkong.

Permasalahan perusahaan ini sangat terbantu setelah memanfaatkan kedua limbah ini dengan cara beternak sapi, mereka tidak perlu memikirkan akan membuang limbah-limbah produksi  kemana karena sudah ada peternakan yang mampu mengolahnya menjadi pakan ternak. Mengingat pemanfaatan limbah ini mengandung serat yang tinggi, maka GGLC ini juga melakukan proses breeding yang sebagian besar dilakukan dengan Inseminasi Buatan.

Peternakan Sapi Provinsi Lampung

Ada pula, PT Santori yang mengembangkan jenis sapi premium yaitu Wagyu. Indukan Wagyu ini sebagian besar didatangkan dari Australia dan dikembangkan serta digemukkan di feedloter Lampung ini yang nantinya akan dijadikan sebagai pemasok kebutuhan daging sapi premium di wilayah Jabodetabek.

Provinsi Lampung juga memiliki pelabuhan khusus untuk menerima bakalan-bakalan sapi yang datang dari Australia, yaitu di Pelabuhan Teluk Betung atau yang biasa dikenal sebagai Pelabuhan Lempasing. Pelabuhan ini merupakan yang terbesar di Provinsi Lampung. Sapi-sapi yang ada di Provinsi Lampung akan dikirim dan dijual ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Jabodetabek dan kota-kota besar di Pulau Sumatera.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top