Prospek Pembibitan Sapi Siemental di Kota Payakumbuh Sumatera Barat

Prospek Pembibitan Sapi Siemental di Kota Payakumbuh Sumatera Barat

Pada ahir bulan mei 2014 Sapibagus berkesempatan melihat lebih dekat perkembangan populasi sapi di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Salah satu melihat kandang bang Rony. Berawal memelihara sapi tiga ekor pada tahun 2002, sekarang sudah lebih dari enam puluh ekor, yang sebagian besar sapi indukan jenis siemental.

Melihat cara penembangbiakan dan pemeliharaan sudah cukup modern, yaitu dengan cara insemenasi buatan dan transfer embrio. Dengan cara ini akan menghasilkan bibit sapi siemental unggul yang mendekati induk dan pejantannya.

Ada beberapa ekor hasil pengembangbiakan sapi di kandang, yang kemudian dipelihara beberapa tahun, sehingga menjadi sapi unggulan yang beratnya mendekati satu ton dan sering menjadi juara dalam kontes sapi se daerah Sumatera Barat. Untuk penyediaan pakan, selama ini hijauannya cukup dipenuhi dari jerami padi yang melimpah di daerah Payakumbuh, kemudian di amonisasi dengan urea.

Demikian juga untuk pakan kering, cukup dua macam bahan pakan konsentrat yaitu dedak padi dan bungkil kelapa sawit yang didatangkan dari Dumai Riau. Apabila sebagian besar peternak di tanah air ini melakukan pembibitan seperti, maka insyallah negeri kita cukup banyak populasi sapi  dan kita tidak perlu lagi  mendatangkan bakalan sapi dari Australia, yang menguras devisa kita.

Bibit siemental yang berumur 6 bulan bisa dijual ke pasar hewan dengan harga 12 juta sampai 15 juta rupiah tiap ekornya. Sehingga bagaimana bibit sapipun juga pembibitan sapi siemental bila ditekuni, pasti akan menghasilkan bibit-bibit unggul.