Daging sapi yang beredar di pasaran terutama di Jakarta dan kota-kota besar lainnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Pertama: Daging sapi lokal, yaitu daging sapi yang berasal dari sapi lokal antara lain jenis limousine, siemental, PO, Bali, Kupang. Jenis sapi ini berasal dari Jawa Tengah dan Timur, Bali, NTT dan NTB, Lampung. Sapi dikirim ke Jakarta dan sekitarnya sudah siap potong dan dipotong di RPH oleh para pedagang daging. Jenis daging ini kualitasnya cukup bagus, sehingga harganya paling tinggi jika dibandingkan jenis daging sapi lainnya.
Kedua: Daging Sapi impor, yaitu daging sapi yang berasal dari sapi impor siap potong dan sapi impor yang digemukkan selama empat bulan di lokal. Sapi jenis ini diimpor dari Australia dan hanya bisa dipotong di RPH khusus artinya RPH yang sudah di audit atau disertifikasi oleh pihak pemasok sapi dari Australia. Harga daging relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sapi lokal.
Ketiga: Daging sapi beku impor , yaitu daging sapi yang diimpor dari beberapa Negara: Australia, Selandia Baru, Amerika Serikata dll. Dalam bentuk beku dan dikemas dalam boxes. Harga daging jenis ini paling murah, dan dikunsumsi di hotel restouran dan industri pengolahan daging. Namun di pasaran tradisional di Jakarta cukup banyak juga daging beku ini diperjual belikan karena harganya murah dan pasokannya cukup banyak.