Untuk Antisipasi permintaan daging sapi wilayah Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi saat lebaran 2014, Pemerintah jauh-jauh hari sudah mengambil kebijaksanaan ketersediaan pasokan yang cukup. Yaitu membuka lebaran lebaran kran impor daging beku dan sapi impor, karena pengalaman dua kali lebaran lebaran kondisi harga daging sapi tak terkendali. Pemerintah sadar bahwa kebijaksanaan impor daging ini sifatnya sementara, karena pasokan sapi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar di Jakarta dan sekitarnya.
Realisasi impor daging sapi dan bakalan sapi potong untuk triwulan pertama dan kedua sesuai dengan target Pemerintah. Sehingga bila kebijaksanaan ini berjalan maka pasokan untuk lebaran cukup dan harga daging sapi akan stabil. Prediksi pasokan saat lebaran ini bisa dilihat dari beberapa indicator:
Pertama: Stok daging sapi impor beku di gudang – coolstoge para importer dan distributor di wilayah Jakrta dan sekitarnya cukup banyak, bahkan saat sekarang harus bersaing dengan daging sapi segar yang dipotong di RPH dari sapi impor.
Kedua: Untuk kebutuhan lebaran fitloter sudah mendatangkan bakalan sapi impor sejak bulan maret, karena perlu waktu untuk pengemukan selam 4 bulan. Saat sekarang kondisi kandangnya penuh, sehingga tidak perlu kawatar akan pasokan kebutuhan lebaran nanti.
Ke tiga: Sapi lokal yang dipelihara para petani saat musim hujan karena rumput murah, juga mulai dijual pada bulan juni karena untuk kebutuhan anak sekolah dan kepentingan hajatan lainnya.
Melihat kondisi ini, maka harga daging sapi diprediksikan mengalami kenaikan tidak setinggi tahun yang lalu , yaitu kenaikan 15% dari hari biasa, atau berkisar 105 ribu rupiah tiap kilogramnya.