Mendaur Ulang Limbah Plastik Dengan Rumen Sapi

Dilansir dari Kompas.com – Plastik adalah bahan yang terkenal sulit untuk diurai, diperlukan waktu sekitar 50 – 100 tahun untuk Mendaur Ulang Limbah Plastik. Namun, peneliti menemukan satu lagi cara yang dapat membantu mengurangi permasalahan limbah plastik. Dalam studi terbaru ini, peneliti menemukan fakta bahwa mikroba di dalam perut hewan berkuku yang salah satunya adalah sapi, ternyata dapat membantu mendaur ulang plastik.

Menurut peneliti, mikroba tersebut dapat melahap jenis plastik tertentu termasuk Polietilen Tereftalat (PET) yang biasa digunakan sebagai botol soda, kemasan makanan, dan kain sintetis. Mengutip Phys.org, Senin (5/7/2021), para peneliti menduga bahwa bakteri yang ada dalam kotoran sapi dapat digunakan untuk mendaur ulang plastik karena pakan sapi sudah mengandung poliester tumbuhan alami. Poliester alami itu disebut sebagai kutin.

Mendaur Ulang Limbah Plastik Dengan Rumen Sapi

Mendaur Ulang Limbah Plastik Dengan Rumen Sapi

PET memiliki struktur kimia yang mirip dengan bahan alami tersebut sebagai poliester sintetis. Kutin yang membentuk sebagian besar kutikula atau lapisan luar dari dinding sel tanaman dapat ditemukan berlimpah, misalnya di kulit buah tomat dan apel.

 “Komunitas mikroba besar hidup di retikulum rumen (salah satu dari kompartemen perut sapi) dan bertanggung jawab atas pencernaan makanan pada hewan dan kami menduga bahwa ini juga dapat digunakan untuk hidrolisis poliester atau sejenis reaksi yang menghasilkan dekomposisi,” ujar Dr. Doris Ribitsch selaku peneliti dari University of Natural Resources and Life Sciences, Wina.

Bisa dikatakan, mikroorganisme tersebut dapat memecah bahan serupa dan membuat peneliti berpikir bahwa mikroba ini juga dapay memecah bahan plastik. Dalam studi tersebut, para peneliti juga melakukan eksperimen kepada tiga jenis poliester, yaitu:

  • Polietilen Tereftalat (PET), yang biasa digunakan sebagai bahan tekstil dan kemasan
  • Plastik Biodegradable (Polybutylene Adipate Terephthalate, PBAT) yang sering digunakan sebagai kantong plastik kompos
  • Bahan Biobased (Polyethylene Furanoate, PEF) yang terbuat dari sumber daya terbarukan.

Sementara itu, peneliti mencari cairan perut sapi dari RPH di Austria untuk mendapatkan mikroba. Kemudian, mereka menginkubasi cairan dari tiga jenis plastik di atas untuk meneliti seberapa efektif plastik akan terurai oleh mikroba dalam rumen sapi. Hasilnya, ketiga jenis plastik tersebut dapat terurai dengan lebih efektif oleh mikroorganisme tersebut.

Mendaur Ulang Limbah Plastik Dengan Rumen Sapi

Dilansir dari NationalGeographic.grid.id – untuk menilai seberapa baik mikroba yang terbawa rumen ini dapat Mendaur Ulang Limbah Plastik, tim peneliti menginkubasi setiap jenis plastik dalam cairan rumen selama satu sampai tiga hari. Kemudian, mereka mengukur produk sampingan yang dilepaskan oleh bahan plastik tersebut untuk menentukan seberapa luas mikroba dapat memecah plastik menjadi bagian komponen.

Selanjutnya, tim peneliti mengambil sampel DNA dari cairan rumen sapi untuk mendapat gambaran rinci mengenai spesifikasi mikroba yang bertanggung jawab terhadap degradasi plastik tersebut. Rupanya, sekitar 98% DNA mikroba yang potensi bertanggung jawab atas proses penguraian ini adalah bakteri dengan genus yang paling dominan adalah Pseudomonas. Menurut laporan dalam jurnal Applied Microbiology and Biotechnology dan Journal of Hazardous Materials, beberapa spesies bakteri dari genus ini memang telah terbukti dapat mengurai plastik di masa lalu.

Mendaur Ulang Limbah Plastik Dengan Rumen Sapi

Dikutip dari Live Science, Dr. Ribitsch mengatakan ke depannya, ia bersama dengan tim penelitiannya akan meneliti lebih lanjut mengenai bakteri pemakan plastik dalam cairan perut sapi dan mengkarakterisasi enzim yang digunakan bakteri tersebut untuk memecah plastik. Apabila peneliti dapat mengidentifikasi enzim yang memiliki potensi untuk Mendaur Ulang Limbah Plastik, maka mereka akan merekayasa bakteri mikroba tersebut secara genetik dalam jumlah besar.

Hal ini akan dilakukan tanpa perlu mengumpulkan bakteri-bakteri tersebut langsung dari rumen sapi, sehingga enzim dapat diproduksi dengan mudah dan murah untuk digunakan dalam skala industri. Temuan ini dipublikasikan dalam Frontiers in Bioengineering and Biotechnology.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top