Integrasi Peternakan Sapi Di Perkebunan Sawit

Di Negara Indonesia, daerah yang menjadi sentral sapi adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Pulau Jawa, padahal kawasan NTT dan NTB merupakan wilayah yang relatif kering. Namun, mereka tetap mampu menghasilkan populasi sapi lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain, meski dengan keterbatasan lahan untuk budidaya sapi karena kepadatan penduduknya.

Selama ini Indonesia terkenal memiliki banyak lahan luas dan subur yang cocok untuk budidaya sapi seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yang apabila dimanfaatkan untuk mengembangkan sapi-sapi maka akan menjadi potensi yang sangat besar bagi Indonesia menghasilkan populasi sapi yang lebih banyak dan lebih maksimal lagi.

Integrasi Peternakan Sapi

Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa negara lain di benua Amerika Selatan seperti Negara Brazil, Argentina, dan Meksiko yang sudah berhasil mengembangkan sapinya dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal, padahal iklim yang ada di sana tidak jauh berbeda dengan iklim yang ada di Negara Indonesia. Tandanya, Indonesia pun bisa menghasilkan populasi sapi yang setara dengan mereka jika kita memaksimalkan lahan yang ada untuk beternak sapi.

Namun, di Indonesia lahan luas banyak dimanfaatkan sebagai perkebunan kelapa sawit. Maka tak heran, hasil produksi kelapa sawit Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara lain. Sampai saat ini, banyak peternak Integrasi Peternakan Sapi yang menggembalakan sapi-sapi mereka di perkebunan sawit yang luas di beberapa daerah.

Integrasi Peternakan Sapi

Integrasi Peternakan Sapi

Lazimnya, di beberapa daerah ada masyarakat yang memiliki lahan perkebunan sawit seluas 1-3 hektar atau milik perusahaan yang luasnya bisa mencapai ratusan hektar dan para peternak Integrasi Peternakan Sapi yang tinggal di sekitarnya akan memanfaatkan lahan tersebut untuk menggembalakan sapi-sapi mereka. Dari sinilah akan terjadi simbiosis mutualisme, dimana sapi-sapi akan mendapatkan makanan dari daun pohon sawit yang berjatuhan atau dari limbah hasil produksi seperti bungkil sawit dan pohon-pohon sawit pun akan tumbuh subur dengan kotoran sapi sebagai pupuk.

Jenis sapi yang biasa digembalakan di Integrasi Peternakan Sapi perkebunan sawit adalah sapi bali dan brahman cross dari Australia. Kedua jenis sapi ini memang memiliki keunggulan yang hampir sama, yaitu tahan terhadap cuaca ekstrem, tahan terhadap penyakit, dan memiliki tingkat toleransi pakan berkualitas rendah yang sangat tinggi. Maka dari itu, banyak dari jenis sapi-sapi ini yang digembalakan di perkebunan sawit.

Para peternak yang beternak di sana biasanya menekuni bidang pembibitan yang akan fokus untuk menghasilkan bakalan-bakalan sapi, sehingga tidak membutuhkan pakan-pakan khusus yang berkualitas tinggi untuk menaikkan bobot badan sapi. Mereka hanya membutuhkan hijauan-hijauan kaya nutrisi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi-sapinya agar selalu sehat dan bisa menghasilkan bakalan yang berkualitas.

Integrasi Peternakan Sapi

Bukan hanya daun-daun dari pohon sawit saja yang akan menjadi pakan sapi, tetapi juga rumput-rumput hijau yang biasanya tumbuh di sepanjang perkebunan. Hijauan-hijauan itu sudah cukup untuk membantu para peternak mengembang-biakkan sapi dengan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi. Tidak perlu membangun kandang khusus dan membeli pakan berkualitas tinggi pun peternak tetap bisa melakukan breeding sapi dan dijual ke para peternak yang ada di daerah-daerah lain untuk digemukkan menjadi sapi siap potong.

Pemanfaatan lahan perkebunan sawit sebagai sarana mengembang-biakkan sapi akan memberikan dampak dan hasil yang positif bagi dunia pertanian dan peternakan Indonesia. Semoga masyarakat akan semakin sadar untuk memanfaatkan lahan perkebunan sawit untuk mengembangkan populasi sapi untuk mengembangkan hasil produksi sapi dan daging sapi Indonesia yang selama ini bergantung pada importasi dari Negara Australia.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top