India menjadi salah satu negara yang memiliki populasi sapi terbanyak di dunia, dengan jumlah lebih dari 300 juta ekor, India berhasil menjadi negara pemasok impor bakalan dan daging sapi bagi negara-negara lain. Hal ini dikarenakan masyarakat India yang mayoritas tidak mengonsumsi daging sapi india karena hewan ini dianggap suci. Bahkan, bukan hanya hewannya, Kotoran Sapi Di India pun sering mereka gunakan untuk perayaan adat setempat.
Salah satu tradisi atau budaya yang terkenal adalah festival perang pidakala yaitu tradisi tahunan yang berasal dari desa Kairuppala di Kurnool, India Selatan. Festival ini dilakukan oleh ribuan warga desa yang akan saling melempar Kotoran Sapi Di India terhadap satu sama lain.
Sebelum melaksanakan peperangan, para warga desa mengumpulkan kotoran-kotoran sapi yang sudah mengering terlebih dahulu hingga menjadi gunungan-gunungan besar sebagai amunisi atau senjata menyerang yang lain. Setelah itu, warga desa akan terbagi menjadi dua kelompok yang akan saling melempar kotoran sapi, sedangkan para penonton akan menyaksikan dari atap bangunan atau gedung-gedung terdekat.
Di salah satu sisi, warga desa melemparkan kotoran sapi atas nama Dewi Bhadrakali. Kemudian, warga desa di sisi lain melemparkan kotoran sapi atau pidakala atas nama Dewa Veerabhadraswarmy. Mereka akan merayakan pernikahan kedua dewa-dewi ini setelah menentukan pemenang dari peperangan ini.
Perang pidakala ini dilakukan sehari setelah festival Ugadi dilaksanakan, yaitu sebuah perayaan yang menandai perubahan orbit bulan atau awal dari tahun baru. Perang pidakala diadakan sebagai tanda peringatan perselisihan yang terjadi pada pernikahan dalam mitologi Hindu antara Dewi Bhadrakali dengan Dewa Veerabhadraswarmy.
Bukan hanya warga desa Kairuppala, tetapi warga dari desa-desa sekitarnya seperti Kota Kurnool, Negara Bagian Andhra Pradesh juga turut meramaikan festival yang sangat unik ini. Ketika festival perang pidakala ini dilaksanakan, kotoran sapi akan melayang-layang menghiasi langit Desa Kairuppala, India.
Dilansir dari Unilad, para penduduk desa meyakini bahwa tradisi Kotoran Sapi Di India ini dapat membawa kemakmuran, kesehatan, dan curah hujan yang tinggi ke desa-desa. Meskipun akan ada beberapa warga desa yang terluka atau cedera dalam perang pidakala, tetapi warga India percaya bahwa luka tersebut akan sembuh dalam tiga hari saja.
Berbeda dengan India, kotoran sapi di negara kita lebih banyak digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk oragnik. Untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas perlu diproses fermentasi dengan probiotik EM4 atau molasses.
Untuk para petani atau peternak yang membutuhkan probiotik EM4 atau molasses untuk ternaknya, silakan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.