Mengapa Indonesia Masih Selalu Tergantung Dengan Impor Bakalan Sapi Australia

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Negara Indonesia sangat menggantungkan kebutuhan pasar sapi kepada pasokan impor Australia selama puluhan tahun, terutama dalam memenuhi kebutuhan pasar wilayah Jabodetabek yang memiliki persentase permintaan paling tinggi. Daging sapi yang diedarkan disana mayoritas berasal dari pemotongan sapi impor asal Australia yang digemukkan oleh feedloter Indonesia.

Indonesia Impor Sapi Australia

Dilansir dari Harian Kompas, Joni Liano selaku Direktur Eksekutif dari Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) mengungkapkan bahwa Indonesia Impor Sapi Australia belum berhasil lepas dari ketergantungan terhadap sapi impor yang mayoritas dipasok dari Australia. Umumnya, feedloter Indonesia akan mengimpor bakalan sapi dari Australia dan akan digemukkan atau dikembang-biakkan di Indonesia. Kemudian, dijual di pasaran Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek.

Gapuspindo menghimpun data yang menyebutkan bahwa ekspor bakalan sapi Australia mengalami penurunan dari 1,3 juta ekor pada tahun 2019 menjadi 900.000 ekor pada tahun 2020 dan Indonesia menyerap sebanyak 60 persen dari angka tersebut.  Menurut Joni Liano, jumlah bakalan sapi yang diimpor dari Australia tetap tinggi meski mengalami penurunan.

Indonesia Impor Sapi Australia

Hal ini dikarenakan industri peternakan Australia yang tengah melakukan pemulihan dan meningkatkan populasi (restock). Sehingga mereka mengurangi jumlah kuota bakalan sapi yang akan diekspor ke negara lain, salah satunya adalah Indonesia Impor Sapi Australia. Selain pengurangan kuota impor, harga bakalan sapi impor juga mengalami kenaikan luar biasa, bahkan bisa disebut sebagai yang tertinggi dalam sejarah.

Indonesia Impor Sapi Australia sudah mencoba mengurangi ketergantungan terhadap impor Australia dengan mengimpor daging kerbau India. Namun, impor daging kerbau ini tetap tak cukup untuk menurunkan ketergantungan pada daging sapi impor Australia meski sudah dipasok dalam jumlah yang besar. Bahkan, program impor daging kerbau ini sama sekali tak berdampak pada harga daging di pasaran Indonesia.

Indonesia Impor Sapi Australia

Hal ini mengakibatkan daging sapi di pasaran Indonesia terus-menerus mengalami kenaikan harga yang bisa berdampak pada masa Idul Adha nanti. Bahkan diprediksikan bahwa kenaikan harga daging sapi ini akan mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan 2021 nanti yang jatuh pada 12/04/2021.

Informasi selengkapnya bisa menghubungi sapibagus farm di kontak berikut disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top