Peternakan Sapi Kenya Afrika

Peternakan Sapi Kenya Afrika memiliki populasi sekitar 14 juta ekor sapi yang berhasil membuat mereka menjadi salah satu bentuk agribisnis utama dan mengonsumsi rata-rata sekitar 15-16 kilogram (kg) daging merah setiap tahunnya. Dari keseluruhan populasi tersebut sebagian besar terdiri dari breed lokal dan asli dan sekitar tiga perempatnya didominasi oleh para peternak lokal Kenya.

Pada awalnya, para Peternakan Sapi Kenya Afrika lokal menggembalakan sapinya dan dapat memiliki hingga sekitar 200 ekor ternak, memeliharanya selama 5 – 10 tahun tanpa sekali pun menjual salah satu dari mereka dengan tujuan sebagai stok. Namun, kekeringan datang dan memusnahkan hampir 70% stok sapi mereka, hal ini tentu saja membuat peternak lokal rugi besar-besaran dan putus asa. Hingga akhirnya, sistem feedloting masuk ke Negara Kenya dan mulai dikembangkan dimana-mana.

Peternakan Sapi Kenya Afrika

Peternakan Sapi Kenya Afrika

Feedloting adalah istilah yang digunakan untuk proses mengandangkan sapi dan memberikan mereka pakan berkualitas tinggi untuk membentuk daging dan menaikan bobot tubuhnya. Sama seperti pengertian feedloter di Indonesia. Durasi yang diperlukan bervariasi, mulai dari 60 – 120 hari. Selama masa penggemukan ini sapi-sapi akan diberikan pakan secara teratur untuk mendapatkan bobot badan yang maksimum.

Dalam masalah breeding, dulunya Peternakan Sapi Kenya Afrika hanya mengenal sistem kawin sedarah yang mengakibatkan menurunnya kualitas jenis sapi yang dihasilkan, postur tubuh yang lebih kecil, kurang produktif, dan memiliki risiko mengalami kecacatan yang lebih besar. Nah, untungnya saat ini di sana sudah mulai dikembangkan sistem Inseminasi Buatan yang akhirnya bisa menghilangkan tradisi inbreeding di sana. Hal ini membuat sapi-sapi menjadi jauh lebih produktif, tahan terhadap penyakit dan parasit, serta menghasilkan daging dan susu dengan kualitas yang lebih baik.

Peternakan Sapi Kenya Afrika

Peternakan Sapi Kenya Afrika

Pakan-pakan yang biasa digunakan di negara Kenya berasal dari produk perkebunan lokal seperti biji jagung, biji kapas, biji bunga matahari, dan premix yang tersedia dari berbagai produsen. Formulasi pakan tersebut diolah tergantung pada kebutuhan nutrisi sapi untuk menghasilkan tingkat kinerja yang diinginkan oleh para peternak, tentunya dengan mempertimbangkan kandungan nutrisi pakan dan ketersediaan bahan baku.

Sayangnya, di Kenya kerap kali terjadi kekeringan yang membuat kualitas pakan dan sapi menurun, bahkan harga hewan ternak pernah berada di titik terendah sepanjang masa. Sapi-sapi ini hanya memiliki bobot sekitar 250 – 300 kg, membuat para peternak harus memeliharanya jauh lebih lama dari waktu yang seharusnya karena asupan nutrisi dan kondisi lingkungan yang buruk membuat sapi-sapi kehilangan bobot tubuhnya.

Peternakan Sapi Kenya Afrika

Peternakan Sapi Kenya Afrika

Namun, hal tersebut tidak membuat semangat para peternak lokal di Kenya menurun. Mereka justru semakin berambisi untuk mengembangkan sektor peternakan mereka supaya menjadilebih baik lagi. Saat ini, Kenya sudah berhasil menjadi negara pengekspor sapi ke Timur Tengah.

Wah, luar biasa banget, ya. Nah, tadi kan sempet disinggung tuh kalau sapi-sapi di sana mengonsumsi pakan yang dicampur premix atau yang biasa dikenal dengan konsentrat. Kalau mereka harus susah-susah dulu nyari bahan-bahan pakannya, di Indonesia udah tersedia.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top