Pembibitan Masalah Utama Dalam Menuju Swasembada Daging Sapi

ANAKAN BALI
BIBIT SAPI BALI HASIL INSEMINASI BUATAN DENGAN  JENIS LIMOSIN DI KAB. BONE, SULAWESI SELATAN

Pembibitan  Masalah Utama Dalam Menuju Swasembada Daging Sapi

Sebagian besar peternak sapi lokal mengeluhkan mahalnya bibit dan bakalan sapi untuk pengemukan, berdasarkan pengamatan sapibagus dibeberapa pasar hewan Beringkit di Bali, Plaosan-Magetan, Jawa Timur dan Margorejo-Pati, Jawa Tengah pada pertengahan Januari 2015 relatif masih tinggi, untuk bakalan harga timbangan hidup per kilogram berkisar 40 ribu, sedang untuk bibit sapi yang berat 200 kg – 300 kg harga bibit jauh lebih tinggi sampai 50 ribu rupiah.

Mahalnya bibit dan bakalan ini disebabkan terbatasnya pasokan di pasar hewan, karena penghasil bibit sapi selama ini mengandalkan peternak dan petani kecil yang memiliki indukan satu sampai dua ekor saja. Petani yang biasa memelihara indukan ini, saat menjual bibit disesuaikan dengan kebutuan masing-masing petani.

Misalnya saat akan mengadakan hajatan, membangun rumah atau akan menyekolahkan anaknya. Kondisi seperti ini, akan berpengaruh terhadap harga bibit di pasaran, dan cenderung fluktuatif.

Bagi peternak menengah dan besar kurng berminat untuk melakukan pembibitan (Breeding) karena beberapa alasan, yaitu waktu yang relative lama. Sapi bunting memerlukan waktu 9 bulan, bibit dipelihara sampai siap di potong perlu waktu 20 bulan.

Jadi total waktu yang diperlukan untuk menghasilkan sapi siap potong 2,5 tahun. Selain waktu juga biaya modal, yang baru kembali dalam waktu lebih dari 2 tahun. Sedangnya waktu untuk pengemukan sapi cukup dengan 5 bulan saja, artinya satu siklus pembibitan sutu pembibitan setara dengan enam kali pengemukan.

Melihat kondisi pembibitan sapi lokal dari waktu ke waktu masih seperti ini, program swasembada pangan untuk daging sapi nampaknya sulit terealisasi, karena permasalahan utama ada di pembibitan.

Masalah ini bisa diatasi dengan membentuk badan usaha yang tugasnya untuk menghasilkan bibit sapi, badan ini bisa diserahkan ke pihak swasta atau badan usaha milik negar dengan diberikan kemudahan insentif perpajakan dan pendanaan berjangka panjang. Semoga pengambil kebijaksanan di negeri kita bisa memahami kondisi ini (Edy)

BIBIT LIMOSIN
BIBIT SAPI LIMOSIN, DI KANDANG PETANI  KAB. JEPARA. JAWA TENGAH

 

1 komentar untuk “Pembibitan Masalah Utama Dalam Menuju Swasembada Daging Sapi”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top