Ngarit Rumput Pakan Ternak Sapi Modern Dan Tradisional

Hijauan rumput memang sangat penting untuk hewan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba karena hewan-hewan ini memang sudah dikodratkan untuk memakan hijauan dan rerumputan. Hanya dengan rumput saja, hewan-hewan sudah bisa menjalani kehidupan dengan baik, mereka bisa bertumbuh, berkembang-biak, dan menghasilkan susu dan daging yang layak untuk dikonsumsi manusia.

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia, maka kebutuhan konsumsi susu dan daging sapi pun mulai berkembang pula dan meningkat dengan pesat. Namun, di satu sisi lingkungan tidak menyediakan lahan untuk dijadikan padang penggembalaan yang memadai. Membuat para petani dan peternak kebingungan bagaimana cara mengembangbiakan sapi-sapi mereka dengan lahan yang terbatas. Maka, mereka pun menerapakan sistem pemeliharaan sapi full di kandang.

Dengan menerapkan sistem ini, para petani dan peternak harus mencari dan menyediakan pakan secara berkala untuk hewan ternak mereka karena sapi-sapi tersebut tidak akan bisa mencarinya sendiri. Namun, pakan yang didapatkan oleh para peternak itu tidak terlalu banyak karena kemampuan untuk memiliki lahan dan tenaga manusia untuk Ngarit Rumput Pakan Sapi juga terbatas.

Ngarit Rumput Pakan Sapi

Belum lagi, kondisi cuaca yang tidak mendukung seperti musim hujan dan salju, pakan-pakan seperti hijauan akan sulit sekali didapatkan.  Ketersediaan pakan hijauan sangat dibutuhkan sebagai bentuk antisipasi kekurangan pakan, maka para peternak dan petani harus mengarit rumput untuk sapi-sapinya. Berikut adalah perbedaan dalam Ngarit Rumput Pakan Sapi secara tradisional dan modern.

Baca juga : Tips Menjaga Kesehatan Sapi Saat Musim Pancaroba

Peternak tradisional, mengarit rumput secara manual dengan tangan dan alat potong seadanya seperti arit dan golok. Pada pagi hari, para peternak dan petani yang membangun perkandangan sapi secara tradisional akan keluar rumah menuju perkebunan di lingkungan sekitarnya untuk mengarit rumput-rumput liar dan membawanya pulang untuk dijadikan sebagai pakan ternak.

Para peternak biasanya akan Ngarit Rumput Pakan Sapi liar di lapangan, pematang sawah, pinggir kali, atau semak-semak belukar yang ada di lingkungan sekitar. Namun, ada juga peternak yang sengaja menanam bibit rumput unggul untuk pakan sapi yang akan dipanen dalam jangka waktu 1-2 bulan. Jenis-jenis rumput seperti ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan rumput-rumput liar.

Ngarit Rumput Pakan Sapi

Dengan tenaga dan alat yang seadanya tersebut, para peternak juga akan menghasilkan rumput yang tidak terlalu banyak. Dalam sehari, mereka hanya menghasilkan beberapa belas atau puluh ikat rumput dan akan dipikul atau diikat di sepeda motor untuk dibawa pulang. Rumput-rumput ini akan mencukupi kebutuhan pakan beberapa ekor sapi di kandang. Metode mengarit rumput tradisional seperti ini mayoritas dilakukan oleh para peternak di Pulau Jawa yang sapi-sapinya dipelihara dengan metode kandang iketan, sehingga para peternak harus rutin menyediakan pakan rumput.

Sedangkan, di peternakan modern yang umumnya memiliki populasi ternak hingga ribuan ekor dan harus menyediakan rumput-rumput yang baik dan berkualitas dalam jumlah banyak, pihak industri akan sengaja menanam jenis-jenis rumput unggul di padang penggembalaan yang sangat luas sebagai pakan sapi dan akan dipelihara dengan sangat baik. Pihak industri juga biasanya menanam jenis rumput dengan ketinggian tertentu seperti jenis rumput pakchong.

Ngarit Rumput Pakan Sapi

Pertumbuhan rumput akan benar-benar diperhatikan, mulai dari penanaman, pemupukan, sampai pengusiran hama dan akhirnya masa panen tiba. Pada saat panen, alat-alat yang digunakan pun memiliki kecanggihan yang mampu mencakup produksi hijauan dalam skala besar. Bahkan, di luar negeri, proses pemupukan hijauan sudah dilakukan dengan helikopter atau drone.

Baca juga : Efisiensi Pembuatan dan Pemberian Pakan Pada Peternakan Sapi

Kemudian, rumput akan dicacah (copper) di dalam mesin pencacah yang sudah sekaligus merangkap sebagai truk pengangkut produksi panen dan akan mengirim hijauan-hijauan tersebut ke gudang penyimpanan pakan. Proses panen yang digunakan dengan mesin-mesin yang memadai membuat mereka bisa memanen hijauan hingga 20 – 30 ton. Dengan begini mereka bisa memproduksi persediaan pakan yang sangat banyak dan cukup untuk menghidupi ribuan ternak sapi mereka.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top