Sudah tiga tahun harga sapi lokal di pasar hewan sentra sapi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, lampung dan Payakumbuh masih tinggi, sehingga harga daging sapi lokal tetap tinggi. Ada beberapa alasan mengapa harga sapi lokal tetap tinggi antara lain:
Pertama: Populasi sapi lokal selama tiga tahun terahir ini mengalami penurunan populasi, menurut BPS sensus 2013 di sentral sapi: Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Bali mengalami penurunan populasi sebesar 25 persen. Sehingga memerlukan waktu yang lama untuk memulihkan pertumbuhan populasi.
Kedua: Kebutuhan daging sapi mengalami kenaikan rata-rata 5 persen tiap tahunnya, karena kemampuan daya beli masyarakat naik dan pertambahan jumlah penduduk, terutama dikalangan menengah. Sehingga terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan kemampuan pasokan daging sapi.
Ketiga: Kebutuhan sapi qurban dari tahun ketahun mengalami kenaikan terus, padahal untuk menghasilkan sapi qurban memerlukan waktu harpir tiga tahun, artinya untuk masa bunting perlu sembilan bulan ditambah pemeliharaan siap potong untuk qurban perlu dua tahun, jadi total perlu waktu dua tahun Sembilan bulan.