Pemerintah berusaha keras untuk menekan harga daging sapi yang selama ini dipasaran saat awal Ramadhan masih bertengger Rp 125.000 perkilo dan target Pemerintah menjadi Rp 80,000 perkilo. Berbagai cara dilakukan, salah satunya adalah mendatangkan daging impor dari Australia dan New Zealand.
Selama ini daging sapi lokal dikenal dengan daging segar (fresh), sedangkan daging impor dikenal dengan daging beku (frozen). Berikut ada enam perbedaan daru dua jenis daging tersebut:
Pertama:
Daging Sapi Lokal/Fresh tidak mengandung Es atau cairan, karena sapinya baru dipotong di Rumah pemotongan hewan, sedang daging sapi impor/frozen mengandung es atau cairan, karena dibekukan dari negara pengimpor.
Kedua:
Daging Sapi Lokal/Fresh selesai di potong tetap utuh perbagian daging dan tidak ada cair dan tidak menyusut sebab dalam tubuh sapi tidak mengandung cairan seperti air, sedang Daging sapi impor/frozen di potong sesuai potongan yang diinginkan atau tidak utuh dalam kondisi beku, kemudian mencair dan menyusut saat dimasak.
Ketiga:
Daging Sapi lokal/Fresh tidak mengandung lemak (Fat), sebab sapinya banyak memakan serat (rumput), kemudian sapi setelah dipotong dan dijual di pasar biasanya pembeli minta dibersihkan lemaknya (bila ada) dan dikenal dengan daging tetelan.
Daging sapi impor/frozen banyak mengandung lemak (fat), karena saat pemotongan di negeri asalnya, lemak yang menempel di tubuh sapi setelah dikuliti, sengaja tidak dibersihkan (tetap menempel) dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Keempat:
Daging sapi lokal/fresh memiliki aroma yang khas daging sapi yaitu sedap, gurih dan warnanya merah. Sedang daging sapi impor/frozen memiliki aroma yang kurang sedap, tidak gurih dan pucat warnanya.
Kelima:
Sebagian besar masyarakat yang berbelanja di pasar lebih memilih daging sapi lokal/fresh, karena tidak ada lemak. Untuk daging sapi impor/frozen banyak dikonsumsi untuk industri daging olehan seperti bakso, sosis karena selain harganya lebih murah juga bila selesai diproses menjadi bakso dan sosis maka lemaknya tidak kelihatan lagi.
Keenam:
Daging sapi lokal/fresh bila dipajang (digantungkan) dikios daging sapi dipasar tradisional seharian masih kelihatan segar, dan dimasukkan kedalam ruang pendingin (frizer) masih tetap segar.
Daging sapi impor/beku bila digantungkan akan menetes airnya (seperti daging sapi gelonggongan) dan beberapa jam setelah dicairkan akan mengalami perubahan warna.
Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menghubungi contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.
Pingback: Begini seharusnya jalan keluar menurunkan harga daging sapi 2016