Adakah Kartel Di Daging Sapi?

Pemerintah menetapkan kuotan impor daging sapi termasuk bakalan sapi dari Australia, sekitar 25% dari kebutuhan daging nasional dan 75% dipasok dari peternak lokal. Adakah kartel didalamnya.

Data Departemen Perdagangan tahun 2013 menunjukkan bahwa impor daging sapi beku 32.000 ton di impor oleh 58 importir.

Sedang Bakalan sapi impor 270.000 ekor di impor  dan di gemukkan oleh 24 peternak besar (fitlotter) di Jawa dan Sumatera.

Sisanya 2 juta an ekor sapi lokal siap potong dipelihara oleh jutaan petani dan peternak kecil yang tersebar di nusantara .

Distribusi Daging Sapi

Daging Sapi beku impor: 58 importir menjual ke distributor, selanjutnya dijual ke industri pengolahan (Sosis, Bakso) dan Hotel –Restoran di Jakarta dan sekitarnya.

Bakalan Sapi Import: dipelihara fitlotter 4 bulan dan siap potong di distribusikan ke rumah pemotongan hewan (RPH)  di kota-kota besar Jawa dan Sumatera ada ratusan pedagang besar. Setelah dipotong didistribusikan ke pasar tradisional dan modern.

Sapi lokal siap potong: diperdagangkan di pasar hewan, kemudian dikirim pedagang besar antar daerah ke RPH di kota besar. Setiap  RPH ada pedagang daging: besar, menengah dan kecil yang jumlahnya cukup banyak. Setealah sapi dipotong kemudian didistribusikan ke pasar tradisional.

Mengapa Daging Sapi Mahal?

Sebenarnya permasalahan tingginya harga daging sapi  bukan karena kartel, (sebab banyak pemain daging sapi yang terlibat dalam perdagangannya). Tetapi terletak pada terbatasnya pasokan dan kendala distribusi antara sentra produksen sapi dengan sentra konsumen daging sapi.

Edy Wijayanto-Praktisi Daging sapi dan peternak Tapos

Scroll to Top