Tradisi Unik Bali Tambakan

Ada banyak sekali tradisi yang terdapat di Negara Indonesia ini, salah satunya adalah Tradisi Unik Bali Tambakan milik Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, yaitu Banteng Duwe. Dalam tradisi ini, masyarakat yang sudah terpenuhi permintaannya memberikan Bulu Geles atau anak sapi jantan untuk dilepas-liarkan di Desa Tambakan sebagai kaul atau pemenuhan nazar. Nazar yang diajukan oleh masyarakat bermacam-macam, mulai dari mendapatkan pekerjaan, jodoh, kesembuhan dari suatu penyakit, dan lain-lain. Sapi-sapi ini akan berkeliaran di kebun, hutan, bahkan hingga melintas ke desa lain.

Tentunya kaul berupa anak sapi ini tidak sembarangan pula dilepasliarkan. Mereka harus melakukan persembahyangan ke Pura Dalem sebagai wujud permohonan izin bahwa mereka akan membayar kaul. Setelah itu barulah anak sapi tersebut dilepaskan.

Tradisi Unik Bali Tambakan

Tradisi Unik Bali Tambakan

Setelah bertahun-tahun, ketika anak-anak sapi ini berubah menjadi sapi-sapi dewasa, para masyarakat akan melakukan penangkapan setiap dua tahun sekali tepatnya saat Purnama Kasa atau bulan purnama di bulan pertama penanggalan Bali. Pada saat proses penangkapan, masyarakat Bali ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 40-70 orang. Sapi-sapi yang sudah cukup umur dan memiliki bobot kisaran 400 – 800 kilogram akan ditangkap untuk dijadikan sebagai persembahan.

Tradisi Unik Bali Tambakan yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun ini dinamai sebagai Nyedaang Duwe, dimulai dari penangkapan sapi-sapi yang sudah dilepas-liarkan oleh para masyarakat yang membayar kaul, lalu menyembelih sapi-sapi tersebut untuk dijadikan sebagai persembahan. Kurang lebih sekitar 30 ekor sapi akan disiapkan untuk persembahan upacara tersebut dan satu sapi akan disiapkan untuk sarana caru.

Tradisi Unik Bali Tambakan

Saat melakukan pembantaian terhadap duwe-duwe atau sapi-sapi tersebut, rupanya tidak boleh dilakukan oleh masyarakat biasa, lho, guys. Harus ditangani oleh seseorang yang sudah disucikan atau mawinten yang biasa disebut sebagai Jro Pider. Tradisi Nyedaang Duwe ini merupakan tradisi yang disakralkan, sehingga pelaksanaannya pun tidak boleh sembarangan.

Biasanya, warga desa akan berkumpul di area Pura dengan membawa kapak dan perkakas lainnya untuk memotong daging sapi yang sudah disembelih. Daging-daging yang sudah dipotong akan diletakkan di karung plastik yang sudah disediakan di tanah lapang dekat area Pura untuk kemudian dibagi-bagi kepada masyarakat.

Tradisi Nyedaang Duwe ini dilakukan setiap dua tahun sekali, tepatnya saat Purnamaning Kasa. Nah, saat tradisi ini dilaksanakan, masyarakat di Desa Tambakan tidak boleh melakukan upacara Pitra Yadnya seperti Ngaben selama satu tahun lamanya. Nanti, ketika rangkaian upacar tradisi ini sudah usai barulah masyarakat Tambakan bisa melakukan upacara Ngaben.

Tradisi Unik Bali Tambakan

Upacara Tradisi Unik Bali Tambakan yang diikuti 18 rangkaian upacara ini dilakukan untuk kemakmuran dan keselamatan Desa Tambakan, Upacara Nyedaang Duwe ini merupakan upacara pertama yang akan disusul oleh dilaksanakannya piodalan di setiap pura dan rangkaian terakhir adalah Nyagaang dengan sarana seekor rusa atau kidang.

Nah, tapi dibalik segala keriuhan dan kegembiraan para masyarakat Desa Tambakan ketika melaksanakan upacara itu, mereka harus tetap memperhatikan proses jalannya upacara tersebut. Sarana upacara tradisi ini harus lengkap dan proses pemotongan sapi tidak boleh salah, jika terjadi suatu kesalahan bisa berakibat fatal pada Desa Tambakan. Mereka menyebut bahwa desanya bisa ‘kesakitan’ karena banyak kematian tanpa sebab dan menyebar luasnya wabah penyakit.

Wah, luar biasa unik ya tradisi yang satu ini. Siapa tahu ada warga Desa Tambakan di sini, kalau ada yang keliru mohon dikoreksi, ya, atau kalian mau tambah-tambah informasi, bisa banget melipir ke kolom komentar, nih!

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top