SEANDAINYA IMPOR SAPI AUSTRALIA DI STOP

Terjadi polemik hubungan Australia dengan Indonesia terkait rencana esekusi 2 terpidana mati kasus narkoba, bahkan PM Australia menyinggung bantuan saat sunami di Aceh untuk minta keringanan terhadap terpidana tersebut pada Presiden Jokowi.

Masyarakat Aceh tersinggung atas bantuan yang diungkit-ungkit oleh PM Australia dengan mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan tersebut. Kemudian berkembang ada wacana dari masyarakat untuk menyetop impor sapi dari Australia, yang di tanggapi oleh Wapres JK (kompas.com 24/02/15), bagaimana posisi Indonesia dalam ketergantungan impor sapi, dan untung ruginya menyetop Impor sapi dari Australia.

Prediksi kebutuhan daging sapi Indonesia 2015 sekitar 600 ribu ton atau setara dengan 3 juta ekor sapi (BPS). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah berencana akan memasok dari sapi lokal sekitar 2 juta ekor, sedang sisanya 1 juta ekor sapi dipenuhi dari daging dan sapi Impor.

Dari total kebutuhan impor tersebut, 700 ribu ekor sapi hidup dari Australia dan 300 ekor dalam bentuk daging beku (Frozen), yang sebagian besar di impor dari Australia. Melihat angka tersebut, begitu besar ketergantungan impor sapi dari Australia, bagaimana dampaknya kalau di stop impornya.

daging-impor2
SEBAGIAN BESAR DAGING SAPI IMPOR BEKU (FROZEN) BERASAL DARI AUSTRALIA

Tentu ada beberapa alternatifnya yaitu, impor sapi dari negara lain dan sepenuhnya mengandalkan pasokan sapi lokal. Bagaiman kesiapan pasokan sapi lokal. Melihat data pasokan sapi lokal yang ada sekarang (BPS Sensus peternakan 2013), ternyata tidak akan mampu memenuhi permintaan sehingga dikawatirkan terjadi lonjakan harga daging sapi.

Pengalaman tahun 2012 – 2013 pernah terjadi kenaikan harga daging sapi yang tak terkendali akibat pembatasan impor sapi dan daging sapi yang menyeret petinggi salah satu partai.

PASAR HEWAN JEPARA
SAPI LOKAL DI PASAR HEWAN YANG POPULASINYA SEMAKIN BERKURANG

Bila kebijaksanaan ini di paksakan dengan mengandalkan pasokan sapi lokal, maka populasi sapi lokal akan turun terus, karena banyaknya sapi dipotong setiap hari bahkan termasuk sapi betina produktif, sehingga dikawatirkan negeri kita akan kehabisan suplai sapi lokal.

Ujung-ujungnya akan semakin tergantung lebih besar kebutuhan daging sapi ke negara lain. Intinya impor sapi dengan Australia adalah saling ketergantungan bidang ekonomi, kita membutuhkan sapi dan Australia mendapatkan keuntungan keuangannya.

1 komentar untuk “SEANDAINYA IMPOR SAPI AUSTRALIA DI STOP”

  1. buah simalakama… dalam sebuah hubungan antara manusia ataupun Negara selalu beresiko ..gonjang ganjing tentang hukuman mati kedua narapida asal Australia di khawatirkan oleh beberapa pihak akan berakibat buruk bagi kedua negara.

    Bagai buah simalakama itu yang terjadi pda pemerintahan Jokowi.. Bukan pemerintah Indonesia saja yang dag dig dug tentang impact dari keputusan yang akan di ambil beberapa hari kemudian, beberapa pembisnis sapi potong diwilayah utara juga mengawatirkan akibat putusan hukuman mati akan berdampak negative terhadap bisnis sapi potong, karena selama ini Indonesia tetap menjadi tempat pemasaran yang baik walaupun quota import di kuranngi..

    sebagai orang awam , kita cuma berharap .apapun keputusan yang di ambil pemerintah terhadap dua penyelundup narkoba, tidak akan berimpact besar terhadap hubungan bisnis atau bilateral terhadap kedua negara yang saling berdekatan secara territory tapi juga mempunyai hubungan yang saling menguntungkan di bidang ekonomi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top