Presiden Soeharto Sukses Membangun Peternakan Sapi Di Indonesia

Selama 10 tahun terakhir ini, banyak sekali peternak yang mengeluh perihal perkembangan peternakan sapi di Indonesia. Baik sapi potong maupun sapi perah, terutama peternak yang pernah mengalami pergantian presiden dari zaman orde baru sampai zaman orde reformasi.

Salah satu hal yang bisa dirasakan oleh para peternak di zaman orde baru adalah penghasilannya selama memelihara sapi, sudah cukup untuk menyekolahkan anak-anak mereka bahkan sampai tahap perguruan tinggi atau universitas.

Namun, saat ini banyak peternak yang mengeluhkan tentang betapa sulinya mendapatkan keuntungan dalam usahanya memelihara sapi. Dengan berbagai macam alasan yang dilontarkan, mulai dari harga bibit bakalan yang mahal, biaya pakan dan perawatan yang tinggi, sampai dengan harga jua yang harus bersaing dengan daging sapi impor yang sangat murah.

Lalu, seperti apa kunci keberhasilan Presiden Soeharto dalam membangun peternakan sapi Indonesia pada zaman orde baru, sehingga pada waktu itu para peternak memiliki kehidupan yang makmur dan sejahtera. Berikut Sapibagus sudah mencoba mencari file-file lama tentang program yang telah di jalankan oleh Presiden Soeharto selama hampir 30 tahun.

  1. Presiden Soeharto merupakan anak seorang petani di daerah Jawa. Sudah pasti merasakan betul bagaimana kehidupan para petani dan peternak sapi di desa-desa dan pedalaman. Presiden Soeharto paham sekali, bahwa masyarakat Indonesia yang tinggal di desa mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Dengan mengutamakan pembangun pertanian dan peternakan di pedesaan, maka secara langsung akan meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat desa.
  2. Program bantuan pemerintah kepada petani dan peternak sangat jelas, yaitu berupa bibit sapi yang dalam jangka waktu tertentu harus dikembalikan dan kemudian diberikan kepada peternak lain. Sangat berbeda dengan yang sekarang, ada beberapa oknum peternak amatir yang mendapatkan bantuan hanya karena dekat dengan figur-figur penguasa. Karena mereka bukan peternak yang sungguhan, akhirnya bantuan tersebut tidak bisa berkembang, bahkan bantuan tersebut bisa dijual dan dibelikan sepeda motor untuk kepentingan pribadi.
  3. Presiden Soeharto sangat peduli dan menaruh perhatian yang besar, terlihat sering melakukan kunjungan ke daerah-daerah dan bertemu langsung dengan para petani dan peternak, untuk mendengarkan secara langsung permasalahan yang ada. Sehingga permasalahan-permasalahan itu bisa langsung ditindak-lanjuti oleh para pembantunya. Salah satu pembantu Presiden Soeharto yang terkenal adalah Dr. Soehaji, yang sudah menjabat selama 9 tahun lebih sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Terbukti, pada masa itu negara kita mampu mengekspor sapi ke Negara Taiwan, Hongkong, dan Jepang. Tentu berbeda dengan zaman sekarang, pasaran lokal dibanjiri dengan daging sapi dan kerbau yang murah dari India.
  4. Presiden Soeharto membuat proyek percontohan bagi peternakan sapi dan kambing modern di Tapos, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Para petani dan peternak yang berprestasi di Nusantara akan diundang ke peternakan Tapos untuk belajar beternak sapi yang benar dan baik. Bahkan para pejabat daerah, TNI, ADN, pengusaha, dan tamu petinggi negara sahabat turut diajak ke peternak Tapos ini, karena saking cintanya kepada peternakan sapi.
  5. Presiden Soeharto diakui dunia lewat penghargaan Badan Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa, yaitu FAO (Food and Argicultera Organization) bahwa Indonesia sukses swasembada beras dan mampu mensejahterakan para petani dan peternak.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi contact person disini. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan kunjungi channel Youtube kami disiniĀ 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top