Pengaruh Sapi Impor Terhadap Peternak Lokal.

Sapi BX

Satu bulan terahir ini terasa sekali penurunan harga daging sapi di pasar tradisional di wilayah Jabodetabek, ini terjadi karena realisasi impor daging beku dan impor sapi bakalan pada tri wulan kedua sudah mulai berjalan. Diantara pemilik filtoter mulai melepas sapi yang sudah siap potong digantikan dengan bakalan yang baru dating dan siap digemukkan untuk persediaan lebaran tahun ini. Melihat kondisi seperti ini, cenderung terjadi persaingan diantara sesame fitlotter besar, bahkan cenderung terjadi perang harga.

Bagaiman kondisi sapi lokal menghadapi persaingan ini. Kalau melawan harga sapi impor saat sekarang ini di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar, sapi lokal sulit bersaing. Karena harga pokok sapi lokal relatif tinggi, akibat pembelian bakalan sapi saat awal pengemukan relatif tinggi. Untungnya kondisi populasi sapi lokal saat sekarang ini benar-benar pada titik rendah dalam persapian Indonesia. Sehingga peternak lokal tetap mendapat keuntungan atas pemeliharaan sapi karena harga di pasaran hewan lokal masih stabil dan sedikit mengalami penurunan, sedang sapi impor hanya dipasok untuk kebutuhan di kota-kota besar.

Kesimpulan sementara adalah, satabilitas harga daging sapi yang diharapkan pemerintah bisa tercapai, sementara pasokan daging yang diharapkan pedagang daging sapi juga cukup tersedia, harga sapi lokal di tingkat petani juga bisa dinikmati. Hal yang perlu diakomodir adalah pengusaha fitloter dan importer daging sapi, yang posisinya dilematis, karena harus bersaing dengan sesama importer dan sesama  fitloter akan terpangkas tingkat keuntungannya. Untuk jangka setahun kedepan perlu diwaspadai adalah bila populasi sapi lokal mulai banyak, sedang pasar lokal dikuasai oleh sapi impor, maka akan terjadi persaingan harga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top