Daging sapi merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang selalu dijaga kesetabilan harganya oleh pemerintah, sehingga pemerintah perlu mengatur tataniaganya. Berikut beberapa peluang bisnis industri sapi potong yang dapat dikelompokkan berdasarkan alur dari industri hulu ke industri hilir.
Industri Pembibitan sapi (breeding)
Penyediaan bakalan indukan sapi merupakan syarat pembibitan, diibaratkan sebagai mesin produksi yang akan menghasilkan bibit anakan sapi. Bahan bakunya berupa pejantan sapi atau seperma beku dengan menggunakan tehnologi insemenasi buatan (kawin suntik).
Setelah sapi indukan dikawinkan atau di IB maka perlu waktu kebuntingan sembilan bulan. Bibit anakan sapi lahir, proses pembesaran menjadi bakalan sapi yang siap di gemukkan perlu waktu sekitar 1 tahun.
Industri Pengemukan Sapi (fattening)
Bakalan sapi yang sudah siap digemukkan berat berkisar 350 kilogram, biasanya dilakukan oleh peternak besar (feedlotter) untuk sapi impor yang kapasitas kandangnya lebih dari 5000 ekor sapi. Sedang untuk jenis sapi lokal umumnya dipelihara oleh petani atau peternak kecil yang kapasitas kandangnya berkisar 5 ekor sapi atau peternak sedang kapasitas 100 ekor.
Perusahaan feedloter ini hanya ada di provinsi Lampung dan Jawa Barat, umumnya memelihara sapi selama 4 bulan. Pemeliharaan sapi lokal tersebar di beberapa provinsi yaitu Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung.
Industri Rumah Pemotongan (slaughterhouse, abattoir)
Sapi yang sudah siap potong dari feedloter dikirim ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang sudah distandarisasi dan diaudit oleh principle dari Negara asal sapi (Australia). Demikian juga sapi lokal dari beberapa daerah dikirim oleh pedagang sapi dan dipotong di RPH, sebagian diproses atau di pilah-pilahkan dengan jenis daging sesuai dengan permintaan pasar.
Sebagian lainnya dalam bentuk karkas yang di distribusikan ke pasar-pasar untuk dijual ke konsumen perorangan maupun ke horeka (hotel restoran dan catering)
Industri Daging Olahan (meat processing)
Daging sapi dari RPH sebagai bahan baku untuk industry pengolahan daging, ada kualitas daging utama seperti jenis penasar, penutup, sengkel, gandik, has. Juga kualitas rendah seperti lemak sandung lamur, daging sop. Daging ini kemudian diproses untuk pembuatan bakso, sosis, dendeng, rendang kering, abon dan lain-lain.