FGD Pengembangan Sistem Treaceability Sapi

Bogor (Sapibagus). Dalam rangka memaparkan penelitian yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI), mengenai pengembangan sistem traceability berbasis IT pada rantai pasok sapi guna mendukung manajemen pasokan ternak yang lebih baik terutama dalam mengoptimalkan transportasi dan logistik ternak di Indonesia, bersama ini FLPI mengadakan kegiatan FGD “Pengembangan Sistem Traceability Sapi”, yang diselenggarakan pada 4 Maret 2019 di Ruang Sidang Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Agroindustri merupakan kegiatan pertanian yang tersistem dan terintegrasi dari hulu ke hilir yang berkesinambungan sehingga harus terpantau dan terkendali agar perjalanan transformasi produk pada setiap mata rantai pasok berjalan baik, aman, ekonomis, efisien, efektif dengan berkelanjutan. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dimana pasar dan konsumen semakin cermat, peduli, dan teliti terhadap produk pertanian yang prima yang dapat secara mudah dilacak menjadi tuntutan utama.

Sapi adalah salah sumber daging dan protein yang sangat potensial di Indonesia sehingga perlu dinyakinkan informasi sapi mulai dari lahan (di tingkat petani/kelompok tani), penjual lokal, penjual antara pulau, lembaga karantina dan kesehatan, dan perusahaan angkutan antar pulau, sampai ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dapat dilacak secara proporsional dan transparan.

FGD ini membahas pengembangan sistem traceability berbasis web yang bisa diakses via handphone atau komputer. Beberapa fungsi utama dari keuntungan dari sistem traceability antara lain mencatat dan menyimpan semua aktor yang terlibat pada rantai produksi sapi dari lahan sampai ke RPH, mencatat dan menyimpan semua info tentang sapi dan perlakuan terhadap sapi pada setiap setiap aktor, menghubungkan (integrasi) semua aktor dari hulu ke hilir dapat menjadi sarana komunikasi dan berbagai informasi antar aktor sehingga semua aktor bisa lebih berkoordinasi dan bersinergi dalam sistem rantai produksi yang lebih efisien, efektif, dan transparan.

FGD ini diharapkan dijadikan ajang memberikan saran masukan untuk perbaikan aplikasi di Indonesia sehingga membuat sistem rantai produksi yang lebih transparansi dan akuntabel bagi banyak pihak. Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi klik disini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top