Tim mahasiswa UGM mengembangkan Rumen Undegradable Nutrient, Hasil Penelitian Pakan Ternak suplemen pakan ternak ruminansia dengan menggunakan teknologi proteksi sehingga tidak didegradasi atau dicerna oleh mikroba rumen. Suplemen ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nutrien yang penting untuk mengoptimalkan produktivitas ternak.
Salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan UGM, Muhammad Evan Magistrama mengatakan bahwa pakan memiliki peran besar dalam produktivitas ternak. Hanya saja, sebagian besar pakan yang diberikan kepada ternak ruminansia berasal dari limbah cair dengan kualitas rendah, tinggi serat dengan protein yang rendah.
Baca Juga : Bahan Pakan Sumber Protein Untuk Hewan Ternak Sapi
Hasil Penelitian Pakan Ternak Suplemen ini ia kembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bersama tiga mahasiswa lainnya, yaitu Rizqi Rahadian Pramana dan Jason Saut Hamonangan Siregar dari Fakultas Peternakan serta Almas Aufar Zhafran Nabil Romala dari Fakultas Teknologi Pertanian. Ia menjelaskan, kandungan serat dalam hijauan pakan ternak di Indonesia terbilang cukup tinggi sehingga sulit dicerna oleh ternak. Hal ini menyebabkan kebutuhan nutrien yang dibutuhkan ternak tidak tercukupi.
Hasil Penelitian Pakan Ternak yang dilakukan tim ini terdiri dari dua tahapan yakni, penelitian in vitro pada skala skala dan in vivo berupa uji coba pada ternak. Pengembangan teknologi dilakukan dalam laboratorium untuk mengetahui tingkat proteksi suplemen pakan RUN di dalam rumen. Nutrien atau bahan yang digunakan adalah lemak yang berasal dari Crude Palm Oil dan asam amino (arginin, metionin, dan lisin). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, teknologi proteksi yang dikembangkan mampu mengurangi degradasi nutrisi sekitar 40-50%. Hal-hal tersebut tentu saja nutrisi asam lemak dan asam amino tidak didegradasi atau dicerna oleh mikroba rumen sehingga dapat dioptimalkan untuk produktivitas ternak.
Hasil Penelitian Pakan Ternak kedua adalah uji coba pada ternak domba. Penambahan suplemen pakan RUN dapat meningkatkan pertambahan bobot badan harian (PBBH) domba. Domba yang diberi RUN dengan level 2,5 dan 5,0% dapat memiliki bobot badan harian mencapai 24% dan 30% dibandingkan domba tanpa pemberian RUN. Selain PBBH, penggunaan RUN dalam pakan ternak domba mampu menurunkan nilai konversi pakan hingga 25-30%.
Evan menambahkan bahwa penggunaan asam lemak dari CPO dapat menjadi sumber energi dalam tubuh ternak. Selain itu, Arginin memiliki potensi dalam metabolisme kreatin untuk pembentukan otot, sementara metionin dan lisin berperan penting dalam metabolisme energi untuk mendukung produktivitas ternak.
Evan juga menjelaskan bahwa analisis ekonomi yang telah kami lakukan menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi RUN dapat meningkatkan keuntungan 50% lebih besar dibandingkan perlakuan kontrol. Hal ini didapatkan karena terjadi peningkatan efisiensi dari budi daya domba yang dilakukan yakni PBBH yang signifikan dengan konversi pakan yang rendah.
Dr. Muhsin Al Anas selaku dosen pembimbing menyampaikan bahwa Program Kreativitas Mahasiswa menjadi ajang untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kompleks pada mahasiswa. Harapannya inovasi dari mahasiswa dirasa mampu menjadi angin segar untuk mengurai permasalahan tersebut.
Mereka mengatakan teknologi RUN yang dihasilkan dapat menjadi inovasi untuk meningkatkan keuntungan dari peternakan rakyat. Harapannya hasil penelitian ini tidak sekadar menjadi penelitian semata, tetapi akan dikembangkan menjadi inovasi bernilai ekonomi yang dikemas dalam bentuk Start-Up mahasiswa.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.