Pemerintah Indonesia harus menyiapkan daging sapi sebanyak 675.000 ton untuk memenuhi permintaan masyarakat ditahun 2018, dengan asumsi konsumsi daging sapi 2.5 kilogram perkapita tiap tahunnya. Kebutuhan tersebut sapi lokal hanya mampu memasok 50% nya dari total kebutuhan nasional, sedang 35% dipasok dari daging sapi  impor dan 15% dari sapi impor yang di besarkan oleh industri peternakan sapi potong (feedloter).

Walaupun peternak lokal hanya mampu memasok kebutuhan daging sapi 50%, dalam kenyataannya harus bersaing dengan daging impor beku yang relatif murah harganya, sehingga peternak lokal kurang bergairah untuk memelihara sapi untuk kepentingan potongan harian. Peternak sapi lokal sekarang memelihara untuk dijua saat lebaran Idul Adha, karena harga sapinya  bisa 25% lebih tinggi jika dibandingkan hari biasa. Demikian disampikan oleh Edy Wijayanto, sebagai pembicara dalam Workshop pelatihan Sapibagus angkatan 31 di Cibinong, Bogor (05/05/18).

Dalam Memelihara sapi untuk Idul Adha peternak perlu memahami jenis sapi yang banyak diminta di pasaran. Kriteria sapi yang di minta saat Idul Qurban antara lain; sapi jenis Jantan, Harus sudah cukup umur bisa dilihat dengan sudah tanggalnya gigi sapi, penampilan fisiknya harus sempurna. Kesempurnaan sapi bisa dilihat dengan, tidak boleh pincang kakinya, ekor dan telinga harus utuh, sehat fisik seperti mata dan fisik dalamnya harus benar-benar sehat.

Demikian pula cara pemeliharaan sapi qurban, harus dilakukan secara khusus baik mengenahi pemberian pakan, perawatan kesehatan maupun kebersihan badan sapi dan lingkungannya harus selalu bersih. Mengapa demikian, karena sapi qurban yang di jual bukan hanya sekedar bobot sapi, tetapi penampilan luar sapinya sangat menentukan dalam tinggi rendahnya harga jual sapi qurban, demikian Edy menambahkan.

 

Karena sapi qurban 100% dipasok dari sapi lokal oleh peternak rakyat dan tidak ada pesaing dari sapi impor, maka peternak harus focus memelihara dan menjual sapi qurban. Tentunya harus tahu bagaimana cara memasarkan sapi qurban. Bisa dengan cara membuka lapak di tempat yang stategis dua minggu menjelang Idul Adha, atau sebagai reseller dari peternak rakyat yang memiliki stok sapi yang cukup.  Kondisi sekarang dengan media online sangat efektif dalam memasarkan sapi qurban ini, seperti halnya pengalaman Sapibagus yang mengakselerasikan penjualan saat qurban dengan menggunakan web dan media sosial yang ada di dunia maya. Demikian Sharing yang disampaika oleh founder Sapibagus dalam acara pelatihan bisnis sapi angkatan ke 31.

Praktisi Ternak Sapi.
http://www.sapibagus.com
email: [email protected]

Comments (2)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.