Dampak Importasi Daging Kerbau Rugikan Industri Sapi Potong Indonesia

Pada 23 Januari 2020 lalu, Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) dan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) bekerja sama dalam melakukan kajian mengenai dampak negatif importasi daging kerbau pada usaha sapi potong Indonesia dalam sebuah seminar yang diadakan di Jakarta.

Acara tersebut menghadirkan pembicara dari ISPI Dr.Ir. Andre Revianda Daut, S.Pt. M.Si, IPM yang membawakan materi mengenai dampak importasi daging kerbau terhadap industri sapi potong Indonesia. Kemudian, turut menghadirkan Dr.drh. Tri Satya Putri Naipospos, M.Phil dari PDHI yang membawakan materi tentang dampak importasi daging kerbau terhadap perkembangan penyakit mulut dan kuku serta cara penanganannya di Indonesia.

daging-kerbau-impor-india

Dipandu oleh moderator Ketua Umum PB PDHI Ir. Didiek Purwanto, acara ini menjelaskan negara-negara yang bebas PMK (termasuk Indonesia) berada dalam ancaman serangan yang konstan. Karena PMK di estimasi bersikulasi pada 77% populasi ternak global, di Asia, Afrika, dan Timur Tengah, serta wilayah terbatas di Amerika Selatan.

Karena potensi ternak hidup sebagai ‘carrier’ virus PMK, maka dari itu importasi ternak hidup baik dari negara bebas PMK maupun dari negara tertular PMK dengan vaksinasi (free with vaccination) ke Indonesia harus dilarang. Dalam perihal pengamanan terhadap importasi hewan dari negara India, ia menjelaskan pemerintah Indonesia hanya mengizinkan importasi daging kerbau beku tanpa limfoglandula dan tanpa tulang sebagai ‘komoditi aman’ seperti apa yang dipersyaratkan.

Demo-Penolakan-impor-daging-kerbau-india

Mereka menyarankan agar pemerintah perlu melakukan keberpihakan pada peternak rakyat dengan memantau ulang kebijakan importasi daging kerbau asal India, Misalnya distribusi impor daging kerbau memang sepenuhnya hanya untuk industri, dan segmentasi harga daging kerbau, sapi impor dengan lokal.

Kesimpulan yang bisa dipetik dari acara seminar ini adalah Importasi daging kerbau India hanya menguntungkan peternak di India dan pelaku tataniaga. Dampak importasi daging beku dari India membuat peternak tidak bergairah melakukan usahanya dan kehilangan pasar potensial hariannya di RPH, karena tidak memiliki daya saing. Sedangkan, konsumen bisa menikmati harga yang murah. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menghubungi contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top