Asuransi Usaha Peternakan Sapi Dan Kerbau Indonesia

Selama ini, pihak pemerintah sudah berusaha keras untuk menambah populasi sapi di Indonesia, salah satunya dengan cara mengadakan program asuransi usaha ternak sapi. Apa yang dimaksud dengan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK)? Asuransi adalah salah satu bentuk perlindungan untuk para peternak sapi dari ancaman risiko kematian ternak akibat melahirkan, penyakit, kecelakaan, serta kehilangan ternak akibat

Pembiakan Sapi Di Perkebunan Sawit Kalimantan Selatan

Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding Partnership menyelenggarakan webinar bertajuk “Potensi Model Pembiakan Sapi di Indonesia” pada Kamis (4/6/2020) lalu. Webinar ini diunggah ke akun youtube IAredmeatcattle. Dalam webinar tersebut, salah satu pemateri yang diundang adalah Wahyu Darsomo selaku Ranch Manager Palm Cow Integration Departement PT Buana Karya Bhakti, beliau menyampaikan materi dengan judul “Pembiakan Sapi

Pemerintah Subsidi Asuransi Ternak Sapi 150.000 / Ekor

Klien utama dari Kementerian Pertanian (Kementan) adalah para petani dan peternak, pihak Kementan mengaku bahwa mereka merasa sangat bersyukur atas adanya program Pemerintah Subsidi Asuransi Sapi untuk peternakan, meskipun baru tersedia untuk satu komodisi yaitu sapi/kerbau. Sapi yang disebutkan juga tidak hanya mengarah pada sapi potong, tetapi juga sapi perah. Hal ini disampaikan oleh Ir. Fini

Pemerintah Siapkan Subsidi Asuransi Usaha Ternak Sapi 80%

Selama ini, pihak pemerintah berupaya keras untuk melakukan swasembada daging sapi. Salah satu program yang dilakukan sebagai upaya merealisasikan swasembada sapi adalah pengembangbiakan sapi-sapi betina yaitu Subsidi Asuransi Ternak Sapi. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Muladno selaku Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dalam acara

Penyelenggaran Pelatihan Bisnis Sapi Angkatan 24

Sejak krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1997, suplai kebutuhan daging, telur dan susu asal hewani secara signifikan tidak dapat dipenuhi secara domestik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya usaha-usaha peternak komersil yang mengalami kebangkrutan, karena krisis ekonomi juga mengakibatkan sarana dan prasarana usaha ternak juga meningkat secara drastis. Kekurangan modal dan kurangnya kepercayaan