Sentra Peternakan Rakyat Mandiri Kupang Panen Ternak Sapi

Sentra Peternakan Rakyat Mandiri Kupang Panen Ternak Sapi

Panen perdana ternak sapi telah dilaksanakan oleh Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Mandiri, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang dihadiri oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian,  Dr. Muladno,  hari senin  (18/04/16), Muspida Kabupaten Kupang, Rektor Universitas Cendana, DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) dan  kalangan pengusaha ternak sapi dari Jakarta.

panen-sapi-spr-ntt
Dr. Muladno menyaksikan penyerahan indukan sapi bali

Pelaksanaan panen tersebut dipusatkan di  Kelompok Ternak Amtoas,  Desa Nunsaen Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang.

Muladno-spr-indonesia-ntt

Dalam kesempatan tersebut dilakukan panen bersama bibit pedet, bakalan sapi pejantan untuk pengemukan dan sekaligus pelaksanaan Inseminasi Buatan untuk peningkatan kwalitas ternak sapi.

Dalam sambutannya Dr. Muladno mengatakan bahwa SPR merupakan suatu kawasan tertentu sebagai media pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang di dalamnya terdapat populasi dalam hal ini ternak sapi yang dimiliki oleh sebagian besar peternak di satu desa atau lebih, serta sumber daya alam untuk kebutuhan hidup ternak.

muladno-panen-sapi-spr

SPR harus selalu melindungi dan mengembangkan betina produktif, sehingga mampu meningkatkan populasi sapi di tanah air.

Tujuan pembentukan SPR adalah mewujudkan usaha peternakan rakyat dalam suatu perusahaan kolektif yang dikelola dalam satu manajemen. Berikutnya, meningkatkan daya saing usaha peternakan rakyat melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan penguatan keterampilan peternakan rakyat dan membangun sistem informasi sebagai basis data untuk menyusun populasi ternak berencana.

pengusaha-sapi-ntt
Pengusaha sapi dari Jakarta mengamati pedet hasil IB.

Tujuan terahir adalah  meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak rakyat  dan meningkatkan kemudahan pelayanan teknis dan ekonomis bagi peternakan rakyat. Dalam SPR minimal memiliki 1.000 ekor sapi indukan, dengan memiliki target tingkat kelahiran 90%, untuk  kelancaran perlu didampingi oleh perguruan tinggi dan balai penelitian pengembangan dan difasilitasi oleh Unit Pelaksana Teknis Dirjen Peternakan dan Pusat kesehatan hewan yang dikelola oleh dokter hewan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan peresmian pembentukan koperasi serba usaha peternakan Bibos yang bertujuan mengakomodir kepentingan peternak terutama informasi pasar dari pelaku usaha, sehingga ada kepastian usaha.

Pengurus koperasi memanfaatkan kesempatan tersebut dengan melakukan  penandatanganan kerjasama pemasok sapi untuk pemasaran wilayah  Jakarta  dengan para pengusaha.

pengusaha-sapi-jakarta-ntt-kupang
Heru Widjanarko (mitra binaan sapibagus angkatan 2) mewakili pengusaha sapi Jakarta

Koperasi ini diharapkan mampu mensuplai kebutuhan ternak sapi secara rutin ke Ibukota dan bisa memanfaatkan fasilitas pengangkutan kapal ternak, KM. Camara Nusantara I yang disediakan oleh PT. Pelni, yang selama ini mulai terjadwal melayani pengiriman ternak sapi setiap minggunya.

Target pengiriman sapi perdana dari koperasi Bibos adalah  tanggal 28 april mendatang dengan menggunakan kapal ternak. Saat sekarang sedang di negosiasikan dengan pihak PT. Berdikari (persero) dan PD. Dharma Jaya, yang selama ini mendapat fasilitas dari Pemerintah dalam pengiriman sapi ke Jakarta.

Namun apabila sapi dari koperasi belum bisa diangkut dengan kapal ternak, pengiriman tetap akan dilaksanakan dengan menggunakan kapal kargo menuju Surabaya. Demikian hasil liputan  kontributor sapibagus Fery Kurniawan melaporkan dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.

foto: Fery Kurniawan & Heru Wijanarko / Mitra Binaan Sapibagus.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top