Tanah Laut – Sapibagus. Pada pertengahan Desember ini (14/12/15) Heri, mitra binaan sapibagus di Banjarmasin berkesempatan melihat dari dekat pasar hewan terbesar di Kalimantan. Masyarakat Peternakan di Kalimantan Selatan sangat mengenal pasar hewan Sarang Halang di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, yang berdiri sejak tahun 1985 ini.
Suasana pasar tidak jauh beda dengan kondisi pasar hewan di Jawa, karena pedagang dan peternak sapi sebagian besar adalah orang Jawa yang sudah turun temurun menetap di Pelaihari. Generasi awal datang saat mengikuti program transmigrasi “bedol deso” dari Jawa Ke Kalimantan Selatan di tahun 70 an.
Pelaku pasar hewan sama seperti di Jawa, antara lain, Penjual, pembeli, pemegang tambang dan blatik, yang berasal dari sekitar Provinsi Kalimantan Selatan. Demikian juga jenis sapi yang diperdagangkan antara lain, Sapi Peranakan onggole, Limosin, Simental, Bali dan sapi-sapi persilangan, juga kambing dan kerbau.
Rata-rata transaksi setiap hari saat pasaran berkisar 750 ekor. Sistim transaksinya masih menggunakan taksiran jogrokan sapi alias belum menggunakan timbangan hidup bobot sapi, sehingga waktu transaksi diperlukan keahlian menaksir bobot sapi untuk menentukan harga yang pas. Transaksi model demikian masih terus berjalan, karena ada unsur kepercayaan diantara pelaku di pasar.
Pantauan harga di pasar untuk jenis sapi Bali bobot sekitar 250 kg di patok Rp 13 juta an, Untuk jenis sapi limosin dan simental sedikit lebih mahal sekitar Rp 14 juta – Rp 15 jt. Untuk sapi PO dan sapi persilangan sekitar 14 juta an. Jenis sapi jantan lebih mahal Rp 1 jt – Rp 2 juta jika dibandingkan sapi betina, demikian juga untuk sapi-sapi yang besar lebih murah harga perkilogramnya (bila sapi di timbang), jika dibandingkan dengan sapi kecil atau bibit sapi.
Keberadaan pasar hewan Sarang Halang yang letaknya sekitar 100 kilometer arah selatan dari kota Banjarmasin, yang pasarannya jatuh pada hari senin setiap minggunya ini, sangat besar manfaatnya untuk masyarakat peternakan di Kalimantan Selatan.
Karena selama ini kebutuhan daging sapi untuk konsumsi sehari-hari di Kalsel ini, sebagian besar masih didatangkan dari Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Demikian juga saat menjelang Idul Adha, kebutuhan sapi qurban cukup besar, pasar hewan ini sangat membantu menyediakan sapi qurban, bahkan beberapa pedagang sapi mengirim sapi ke kota-kota di provinsi Kalimantan Tengah.
Potensi peternakan sapi di Kalimantan Selatan cukup besar, selain kebutuhan daging sapi yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan juga potensi pakan sapi yang melimpah yang belum dimanfaatkan.
Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan dan Tengah, hampir ada di setiap kabupatennya, juga pertanian padi dan palawija dapat tumbuh subur. Petani yang mau beternak sapi memerlu bibit sapi, bisa dengan mudah membeli di pasar hewan, demikian pula jagal dan pedagang daging bisa memanfaatkan pasar hewan ini sebagai sumber pasokan sapi, jadi tidak perlu mendatangkan sapi dari provinsi lain.