Berlimpahnya Sapi Madura Di Pulau Sapudi Provinsi Jawa Timur

Sapudi merupakan sebuah pulau di antara susunan pulau-pulau di timur Pulau Madura. Pulau Sapudi adalah yang terluas kedua setelah Pulau Kangean di susunan pulau timur Pulau Madura. Pulau ini terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Nounggunong, Sumenep di bagian utara, dan Gayam, Sumenep di bagian selatan. Konon katanya, nama Pulau Sapudi memiliki arti sebagai “Pulau Sapi”, dengan raja dan masyarakat yang menganut agama Hindu. Bagaimana kondisi Sapi Madura Di Pulau Sapudi?

Sapi Madura Di Pulau Sapudi

Pulau Sapudi masih termasuk ke dalam Provinsi Jawa Timur. Pulau ini dikenal sebagai sentral sapi madura karena populasi sapinya yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain, penduduk pulau memelihara sapi sebagai pekerjaan sampingan dari kegiatan bertani. Beternak sapi masih dilakukan dengan cara tradisional dan menjadi salah satu mata pencaharian bagi para warga desa.

Usaha beternak sapi ini dijalankan secara turun-temurun, kebanyakan adalah usaha mengembang-biakkan atau pembibitan sapi. Setelah menghasilkan bakalan, para peternak akan menjual ke pasar dan banyak dibeli oleh para belantik dan diperjual-belikan lagi sebagai sapi bakalan untuk penggemukkan di daerah-daerah lain.

Sapi Madura Di Pulau Sapudi

Sapi Madura Di Pulau Sapudi memiliki proses pembibitan di sana dilakukan di padang penggembalaan sehingga para peternak lebih fokus kepada pakan bernutrisi agar nutrisi sapi terpenuhi daripada memikirkan pakan-pakan tambahan yang biasa digunakan dalam proses penggemukkan seperti pakan konsentrat. Para peternak hanya perlu memperhatikan kesehatan sapi-sapi sehingga bisa menghasilkan bakalan sapi yang berkualitas.

Sapi-sapi madura yang ada di Pulau Sapudi memiliki postur tubuh yang lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis sapi madura yang asli. Hal ini dikarenakan sapi-sapi di sana sudah banyak mengalami inbreeding atau kawin sedarah sehingga mengakibatkan postur tubuhnya kian mengecil.

Sapi Madura Di Pulau Sapudi

Bakalan-bakalan sapi yang dihasilkan akan dikirim ke Pulau Madura, Banyuwangi, dan daerah Kalimantan. Namun, sayangnya di Pulau Sapudi mengalami krisis fasilitas pengiriman sapi. Dari pasar sapi menuju pelabuhan, sapi-sapi akan diangkut menggunakan truk barang yang kondisinya kurang memperhatikan kesejahteraan hewan. Proses pengiriman sapi ini ibarat seperti pengiriman barang mati  alias tidak terdapat dermaga untuk menampung sapi-sapi yang akan masuk ke dalam kapal.

Para kleder yang mengawal sapi harus membawa sapi-sapinya berenang untuk menghampiri kapal karena memang tidak ada sarana untuk memuat sapi tersebut, sapi-sapi harus diceburkan dan berenang menempuh jarak yang cukup jauh untuk masuk ke dalam kapal. Sapi-sapi akan dimasukkan ke dalam kapal dengan cara didorong, ditendang, dan cara kasar lainnya.

Baca juga : Fakta Unik Sapi Hewan Yang Pandai Berenang

Sapi Madura Di Pulau Sapudi

Begitu pun di dalam kapal, kondisinya sangat memprihatinkan. Sapi-sapi akan berdesakan satu sama lain karena kapal yang digunakan merupakan kapal barang, bukan kapal khusus pengangkutan hewan. Demikian juga, ruang dalam kapal kekurangan dalam mendapatkan pasokan udara dari luar sehingga sapi-sapi akan sangat tersiksa di dalam kapal. Ketersediaan pakan dan minum juga sangatlah terbatas.

Dalam perjalanan Sapi Madura Di Pulau Sapudi ke tempat tujuan pun kapal yang mengangkut sapi-sapi ini sangat berisiko mengalami kecelakaan akibat ombak besar yang tidak bisa diprediksi sehingga terkadang kapal hilang karena dihantam ombak. Belum lagi jika di tempat tujuan juga tidak tersedia dermaga, sapi-sapi harus kembali diceburkan ke laut dan berenang ke tepi pelabuhan. Hal ini sangat berbahaya karena sapi-sapi bisa saja kemasukan air.

Sapi Madura Di Pulau Sapudi

Namun, dibalik semua itu. Pulau Sapudi juga terkenal dengan budaya karapan sapinya. Sapi karapan di Pulau Sapudi sering kali meraih kemenangan dengan menjuarai lomba-lomba karapan di wilayah Madura, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat Wilayah Kerapan (Wilker) yang meliputi Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Sumenep, dan Sampang.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menghubungi contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top