Sapi Kulon Progo Tidak Laku Dijual

Balai-Desa-Purwosari-Kulonprogo-DIY
Balai-Desa-Purwosari-Kulonprogo-DIY

Kasus antrax yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah Kulon Progo telah berdampak terhadap penjualan sapi dari daerah tersebut. Sudah hampir 1 bulan ini, sapi dari Kulon Progo tidak laku dijual. Menurut peternak sapi dan juga koordinator KSI (Komunitas Sapi Indonesia) Jateng-DIY, Retnawati, sapi bagi penduduk Kulon Progo merupakan tabungan.

“Sapi dijual untuk mencukupi kebutuhan sekolah. Mereka biasa menjual sapi untuk memenuhi kebutuhan, namun sudah hampir 1 bulan ini sapi yang dari Kulon Progo tidak laku. Kasihan bagi keluarga yang mau menjual sapinya kalau seperti ini,” terangnya.

kantor-kelurahan-purwosari

Retnawati mengatakan, sebenarnya kejadian sudah lama sejak awal bulan November. Namun yang saya sayangkan, kenapa berita baru muncul sekarang dan begitu hebohnya. Padahal masyarakat sekitar biasa saja, tidak begitu repot. Hanya mereka sesalkan kejadian yang sudah lama mereka rasakan baru saat ini.

Menurut penuturan warga setempat, Retnawati kembali menceritakan kepada Sapibagus.com, awalnya sapi menunjukkan tanda-tanda pendarahan. Dan itu sudah dipotong oleh warga sekitar. Hanya terdapat 10 warga dan 1 dusun saja korbannya, tidak seperti dalam berita yang menuliskan 3 dusun 16 orang korbam.

Pak-ugal-pemilik-sapi-yang-terkena-bakteri.

Sementara, korban ugal yang meninggal dunia sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit, serta telah berusia 81 tahun. “Kebetulan ugal diperiksa di RS. Wates yang kemudian dirujuk ke RS dr. Sarjito. Sejak saat itulah, kasus antrax terbuka, dan warga yang mengkonsumsi daging mengalami pelepuhan sekitar kulit,” terangnya.

“Mirip luka bakar,” kata Retnawati. Dari kesepuluh warga tersebut, pihak puskesmas belum bisa memastikan kalau terkena bakteri antrax. Setelah seminggu kemudian pihak Dinas Kesehatan menyatakan positif terkena bakteri antrax, di mana sebelumnya telah ke lokasi untuk mengambil sampel darah dan tanah bekas penyembelihan.

Lokasi-penyembelian-sapi-terahir
Lokasi-penyembelian-sapi-terahir

Hingga saat ini (24/1), telah ada tindakan dari pemerintah dengan melakukan injeksi antibiotik terhadap sapi yang berada di wilayah tersebut. Keesokan harinya, akan dilakukan penyemprotan desinfektan.

sumber foto: Ibu Retnawati – koordinator KSI wilayah DI Jogjakarta

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top