Dilansir dari Suaramuhammadiyah.id dan ditulis oleh Yunahar Ilyas, salah satu peristiwa cukup terkenal yang terjadi pada zaman Nabi Musa as adalah peristiwa tentang sapi betina dalam surah al-baqarah yang Allah swt abadikan menjadi nama dari surat terpanjang di dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Baqarah yang memiliki arti ‘Sapi betina’.

sapi betina dalam surah al-baqarah

Mengutip dari riwayat ‘Ubaidah as-Salmany, Ibn Katsir dalam Kitab Tafsirnya menuturkan di kalangan Bani Israil ada seorang laki-laki kaya raya yang tidak memiliki anak. Satu-satunya ahli waris yang dimiliki adalah anak dari saudaranya. Sayangnya, ia justru membunuh pamannya, mungkin karena tidak sabar ingin mendapatkan warisan.

Pada malam harinya, ia meletakkan jasad Sang Paman di depan rumah seorang dari kaum Bani Israil. Hal ini menyebabkan sang pemilik rumah dituduh sebagai pembunuh keesokan harinya, terjadilah pertengkaran dan perdebatan. Sampai akhirnya, salah seorang dari mereka mengusulkan untuk mendatangi Nabi Musa as dan bertanya padanya siapakah yang sudah membunuh laki-laki tersebut.

Mereka bertanya, “wahai Musa, engkau Nabi Allah. Maka tanyakanlah kepada Allah siapa yang membunuh lelaki itu.” Nabi Musa as pun memohon kepada Allah swt yang kemudian dijawab oleh Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat ke 67, yang artinya :

 “Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.” (Q.S. Al-Baqaah 2:67)

Mendengar perintah tersebut, Bani Israil justru memberikan reaksi yang negatif dan menuduh Nabi Musa as hanya mengolok-olok mereka saja. Sekalipun sudah banyak peristiwa hebat yang mereka alami bersama Nabi Musa as, mereka tetap meragukannya.

Apa hubungannya, mencari pembunuh dengan menyembelih sapi betina, begitu pikir mereka.

Kemudian, Nabi Musa as berkata, “aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.”

sapi betina dalam surah al-baqarah

Sebenarnya, mereka bisa dengan mudah mencari seekor sapi betina mana saja, lalu menyembelihnya sesuai perintah Allah swt. Namun, mereka malah bertanya lagi tentang sifat sapi yang akan disembelih itu. Allah swt berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 68 yang artinya :

“Mereka menjawab: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” (Q.S. Al-Baqarah 2:68).

Baca juga : https://www.sapibagus.com/mahasiswa-malaysia-asal-india-dan-arab-magang-di-sapibagus-farm/

Mereka menyebut Allah swt dengan menggunakan “Tuhanmu”, seolah-olah Allah swt hanya Tuhan Nabi Musa as, bukan mereka. Hal ini menunjukkan masih berjaraknya hati mereka dengan Allah swt. Kemudian, setelah dijelaskan sapi yang akan disembelih adalah sapi yang tidak tua dan tidak muda, mereka tetap tidak mencarinya dan bertanya perihal warnanya. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 69, yang artinya :

“Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.” (Q.S. Al-Baqaah 2:69)

sapi betina dalam surah al-baqarah

sapi betina dalam surah al-baqarah

Mereka tidak menyadari bahwa tugas yang diberikan semakin sulit ketika mereka terus-berterus bertanya dan tidak melaksanakannya. Sayangnya, mereka justru kembali bertanya sapi kuning yang bagaimana yang harus mereka sembelih? Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 70, yang artinya :

“Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).” (Q.S. Al-Baqaah 2:70).

Kriteria yang diberikan sudah cukup jelas sebenarnya, sapi betina yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda serta berwarna kuning tua. Namun, alih-alih menjalankan perintah mereka justru bertanya secara terus-menerus. Hingga akhirnya, Allah swt menambahkan satu sifat lagi dari sapi betina dalam surah al-baqarah itu, seperti dalam Firman-Nya di Surat Al-Baqarah ayat 71, yang artinya :

Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.” (Q.S. Al-Baqaah 2:71).

sapi betina dalam surah al-baqarah

Akibat dari banyak bertanya, tugas yang tadinya sederhana menjadi sulit dilakukan. Mereka hampir saja tidak dapat menunaikan perintah itu. Setelah itu, Allah mengungkapkan latar belakang mengapa perintah itu diberikan dalam Surat Al-Baqarah ayat 72 dan 73, yang artinya :

“Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.” (Q.S. Al-Baqarah 2:72).

“Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti.” (Q.S. Al-Baqarah 2:73).

Setelah menemukan sapi betina tersebut dan menyembelihnya, mereka memotong ekor sapi tersebut untuk dipukulkan kepada jasad di lelaki korban pembunuhan tadi. Lelaki itu tiba-tiba bangun dan mengatakan bahwa yang membunuhnya adalah keponakannya sendiri, lalu kembali meninggal.

Dengan ini, Allah swt memperlihatkan kekuasannya dalam menghidupkan orang mati dan menjadi salah satu bukti bahwa Allah swt akan menghidupkan kembali umat manusia di akhirat nanti.

Pelajaran penting yang dapat diambil dari kisah sapi betina dalam surah al-baqarah ini adalah berhenti bertanya-tanya atau meminta penjelasan untuk sesuatu yang sudah jelas adanya. Bertanya untuk sesuatu hal yang samar-samar itu wajar, tetapi banyak bertanya untuk sesuatu hal yang sudah jelas hanya akan mempersulit dirimu sendiri.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.