Proses Produksi Bahan Pakan Sapi Potong

Pada hari ke-2 pelatihan formulasi pakan dengan pemateri Dr. Heri Ahmad Sukria memberikan materi proses produksi pakan yang baik untuk produksi sapi potong. Beliau mengatakan secara alami nutrien untuk sapi adalah hijauan, dimana hijauan hampir semua nutrisi dan gizi yang dibutuhkan sapi. Namun untuk itu harus di tambahkan dengan bahan bahan lain yaitu konsentrat agar tetap seimbang.

penjelasan-materi-proses-produksi-pakan

Ternak ruminansia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengkonversikan bahan pakan yang berkualitas rendah menjadi produk hasil ternak yang berkualitas tinggi. Kemampuan ini karena adanya mikroorganisme yang mampu memanfaatkan bahan pakan yang berserat kasar tinggi menjadi sumber energi, perombakan serat ini dilakukan oleh bakteri sellulolitik dengan bantuan enzym sellulase yang dihasilkannya.

Mampu memanfaatkan protein berkualitas rendah menjadi sumber protein yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ternak. Berbeda dengan unggas, ternak ruminansia mampu memanfaatkan sumber Nitrogen dari bahan baku yang mengandung nitrogen seperti halnya urea, ammonia, biuret diubah menjadi protein mikrobial yang memiliki kualitas yang lebih tinggi untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ternak.

Dalam pembuatan konsentrat sapi kualitas protein bahan tidak mutlak, mengingat adanya kemampuan bakteri rumen yang mampu menyediakan sumber protein yang dapat mencukupi kebutuhan ternak. Hal ini dapat maksimal bila sapi mengkonsumsi ransum yang betul betul diperhitungkan zat-zat makanan yang dapat menstimulir pertumbuhan dan perkembangan populasi mikroba dalam rumen, sehingga mampu mencerna secara maksimal semua pakan yang dikonsumsi.

Faktor yg mempengaruhi ukuran partikel yaitu genetik, kadar air,musim tanam, kondisi pertumbuhan tanaman, kondisi pengeringan, kondisi penyimpanan. Ukuran partikel konsentrat sapi ini berbeda-beda berdasarkan kebiasaan dalam pemberian pakannya. Para peternak sapi perah menghendaki adar tekstur konsentrat lembut dengan ukuran saringan (srceen) 4mm. Hal ini berhubungan dengan kebiasaan pemberian pakan yang dicampur (dikombor).

bahan-pakan-bungkil-kedelai

Bila tekturnya kasar makan sebagian bahan bahan akan mengambang, keadaan ini tidak disukai. Pemberian pakan dalam keadaan basah ini sebetulnya kurang baik, mengingat konsentrat yang tersisa dalam bak pakan akan menjadi asam dan menjadi sumber penyakit (tumbuhnya bakteri pathogen) yang dapat menyebabkan ternak sakit .

Kelemahan dari perbedaan partikel bahan yang akan dibuat konsentrat akan mengakibatkan sulit bercampurnya partikel kecil dengan yang lebih besar. Bila konsentrat ini dimasukan kedalam karung, maka bahan baku yang partikelnya kecil akan turun kebagian bawah karung. Untuk dapat lebih mengenal bahan, kepada para siswa diperlihatkan bahan bahan yang umum digunakan dan ukuran partikelnya yang biasa dilakukan dalam pembuatan konsentrat sapi.

1. Tipe bahan pakan feedmill

Tidak di proses atau biji-bijian utuh ( jagung, kedeleai, gandum) di dalam konsentrat memiliki proporsi paling besar, Pellet dan Bahan diproses (bungkil kedelai, pollar, dedad, dsb), Tepung-tepungan (pollar), Berat jenis material (kapur, urea, garam), Produk lebih ringan lagi (biji kapuk), Bahan cair (molases, minyak), Bahan di khususkan sebagai obat (additive)

2. Alur proses prod pakan dan quality control

Penurunan produktivitas ternak akibat keterlambatan atau pengurangan jumlah pemberian pakan ini akan cepat terditeksi oleh peternak, sedangkan untuk mengembalikan lagi pada produktivitas semula memerlukan waktu yang cukup lama, karena ternak harus mengadaptasi kembali terhadap pakan.

Quality control,tujuannya meningkatkan nilai kecernaan,memperbaiki daya retak antar partikel bahan, menigkatkan efisiensi proses mixing bahan dalam pakan, meningkatkan homogenitas partikel dan mencegah segregasi( pemisahan kembali pakan)

Pencampuran, Hubungan antara ukuran partikel dengan biaya produksi ialah Konsumsi energi kedua setelah proses pellet adalah extruction, ukuran partikel yg lebih halus meningkatkan biaya energi dan perawatan
3.Proses manufaktur

Grain cleaning pembersihan dari bahan sesuai kualitas, grinding equipmnet hammermill (screen size, tip speed, screen opening, air system), roller mill (permukaan dan jarak antar roller).
4 Pengolahan Mekanik

Dehulling adalah proses pengolahan untuk melepaskan atau memecahkan kulit luar biji-bijian, kacang-kacangan atau buah-buahan.
Grinding adalah pengolahan pakan dengan cara memperkecil partikel-partikel bahan sehingga dapat meningkatkan luas permukaan bahan. Ukuran partikel yang diperoleh sesuai dengan ukuran saringan yang dipakai pada mesin grinder.

grinding-line-vertikal

Tipe mesin grinder yang biasa dipakai adalah : diskmikll, hammermill dan rollermill. Perbedaan ketiga tipe mesin yang digunakan terletak pada bentuk dan cara penghancuran bahan. Diskmill mempunyai alat penghancur berupa lempengan yang dapat menggerus dan mengoyak bahan pakan sehingga hancur. Hammer mill berbentuk palu yang memukul bahan pakan sehingga hancur sedangkan rollermill berbentuk silinder yang menekan bahan pakan.

Rolling adalah proses menekan bahan ke dalam pencetak berbentuk silinder. Proses pengolahan pakan dengan cara rolling tanpa penambahan uap air disebut dry rolling. Proses pengolahan pakan dengan cara rolling dan diberi uap air selama 1 8 menit disebut steam rolling. Fungsi dari cara pengolahan ini adalah untuk memperlunak bahan dan meningkatkan palatabilitas

Chopping adalah proses pengolahan bahan pakan (biasanya hijauan untuk ternak ruminansia) dengan cara pencacahan atau pemotongan dengan panjang antara 2 5 cm. Fungsi dari Chopping adalah memperkecil ukuran bahan dan menghindari sifat memilih dari ternak.
5. Prosedur penentuan ukuran partikel

Penentuan ukuran partikel tergantung dari kebutuhan ternak tersebut, dapat diuji dengan menggunakan saringan dengan nomor 2mm, 1.180 mm, 0.6mm dan 0,3 mm.
6. Proses mixing dan homogenesis partikel

Mixing adalah proses pencampuran bahan pakan sesuai dengan formulasi ransum yang akan dibuat, hasil mixing harus bersifat homogen. Homogenitas dari suatu hasil mixing sangat penting. Penambahan antibiotik, hormon, dan additive lainnya dalam jumlah yang relatif sedikit dalam proses mixing harus homogen

Hasil mixing yang tidak memiliki homogenitas yang cukup tinggi akan berdampak pada produktivitas ternak, bahkan dapat mengakibatkan kematian jika penambahan obat-obatan dalam proses mixing tidak tercampur secara baik dan optimal sehingga obat-obatan tersebut akan terakumulasi pada suatu titik yang dapat menjadikan overdosis pada ternak nantinya. Mixer halus memliki tingkat koefesiensi korelasinya <10% kalo lebih dari itu akan banyak bahan pakan mikro yang nempel di mesin.

formulasi-ransum-sapi-potong
7. Total mixed ration

Total Mixed Ration atau biasa disebut pakan komplit adalah jenis pakan yang cukup mengandung nutrient untuk hewan dalam tingkat fisiologisnya tertentu yang dibentuk dan diberikan sebagai satu-satunya pakan yang mampu memenuhi kehidupan pokok dan produksi tanpa substansi lain, kecuali air. Pakan komplit biasanya berasal dari bahan limbah pertanian yang nilai kualitasnya rendah kemudian dilakukan pengolahan bahan pakan sehingga meningkat nilai kualitasnya.

Contoh Hijauan rumptu antaranya hay (rumpur kering), silase rumput, silase jagung, daun idigofera, daun singkong, jerami jagung.
Contoh Bahan konsentrat antaranya jagung pipil, bungkil kopra, polard, bk kedelai, bk sawit, tp ikan, onggok, gaplek, mineral dan vitamin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top