Potozoa Penyebab Keguguran Pada Ternak Ruminansia

Kasus  keguguran pada ternak dapat ditelusuri penyebabnya dengan mengambil material yang dikeluarkan seperti organ-organ fetus, plasenta dan sampel darah induk. Neospora Caninum, Tritichomonas Fetus dan Sarcocystic spp, tidak dianggap sebagai zoonosis,namun perlu dilakukan diagnose cepat dan akurat karena protozoa ini merupakan pathogen yang berbahaya  dan cepat menular ke ternak lain.

Dua protozoa penyebab keguguran ternak ruminasia adalah N.caninum pada sapi  dan T.gondii pada kambing dan domba, keduaya berhubungan erat.Tritichomonas fetus menimbulkan hilangya janin awal kebuntingan pada sapid an parasit dari genus Sarcocystis telah menyebar luar serta dapat mengganggu proses kebuntingan.

Source : Flickr

                Neospora caninum merupakan agen penting penyebab keguguran menular dan stillbirth  pada sapi menyebar luas di seruluh duia. Neospora Caninum berkisar 5-60%  pada sapi, parasit ini ditularkan secara vertical dari induk ke anak tanpa gejala klinis.

Penelitian menyebutkan bahwa induk akanmenularkan ke janin pda awal kebuntingan, hal ini berakibat fatal pada awal konsepsi dibandingkan dengan jika terjadi pada kebutingan yang lebih tua. Namun, infeksi akan mudah terlihat pada akhir dibandingkan dengan awal kebuntingan.Neosporosis pada sapi,kejadiannya keguguran yang  terindikasi karena factor stress.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top