Peternakan Sapi Provinsi Aceh

Hingga saat ini, dunia peternakan Indonesia masih didominasi oleh para peternak rakyat. Hampir 98% populasi sapi di Indonesia dihasilkan oleh peternak rakyat yang memelihara sapi dengan cara yang masih terbilang tradisional, mulai dari skala kecil dengan populasi sekitar 2-3 ekor sampai skala menengah dengan populasi sekitar 100-200 ekor sapi. Salah satu provinsi di Indonesia yang menghasilkan sapi-sapi lokal adalah Provinsi Aceh. Berikut adalah gambaran kondisi peternakan sapi di Provinsi Aceh. Menurut Badan Pusat Statistik, populasi sapi di Aceh pada tahun 2020 ada sekitar 415.123 ekor. Rangking 9 provinsi penghasil sapi terbanyak di indonesia.

Baca Juga : Daerah Peternakan Sapi Terbesar Di 10 Provinsi Indonesia

Peternakan Sapi Provinsi Aceh sebenarnya hampir sama dengan peternakan sapi di provinsi lain terutama di wilayah Sumatera, mereka masih beternak dengan cara tradisional dan masih dalam skala kecil rumahan atau memelihara sapi di perkebunan sawit atau yang biasa dikenal sebagai integrasi sawit sapi. Masyarakat Aceh masih fokus melakukan penggemukan sapi secara tradisional, belum melakukan proses pengembangbiakan (Breeding) dan penggemukan (fattening) sapi dalam skala industri seperti di Sumatera Utara atau Provinsi Lampung.

Hal tersebut dikarenakan motivasi masyarakat Aceh dalam memelihara sapi berorientasi sebagai tabungan atau pekerjaan sambilan, maka penjualan sapi pun akan dilakukan saat mereka memerlukan uang. Meskipun begitu, kebutuhan daging sapi di Provinsi Aceh cukup tinggi. Terlihat dari tingginya harga daging sapi di Aceh dibandingkan dengan provinsi lainnya, terutama saat musim tertentu seperti menjelang ramadhan.

Peternakan Sapi Provinsi Aceh

Masyarakat Aceh memiliki tradisi budaya seperti Meugang untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt serta momen bersilaturahmi dengan sanak saudara dan keluarga. Meugang adalah tradisi memakan daging sapi sehari sebelum datangnya Bulan Suci Ramadhan, ada pula lomba adu kecepatan membelah kepala sapi yang akan diikuti oleh beberapa warga.

Jenis-jenis sapi yang dipelihara di Aceh adalah keturunan dari sapi dari wilayah Asia Selatan yang nenek moyangnya merupakan jenis Sapi Benggala dan Brahman. Hanya saja karena pengembangbiakkan dilakukan secara Inbreeding (kawin sedarah) menyebabkan kualitas sapinya menurun dan mengecil ukuran tubuhnya dibandingkan ukuran sapi aslinya yang berasal dari Asia Selatan. Sapi Aceh adalah ternak yang dipelihara dan dikembangbiakan dengan baik di Provinsi Aceh.

Proses penggemukan Sapi Aceh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan jenis sapi pedaging lainnya, sehingga dalam prosesnya tidak mengandung banyak risiko dan memiliki penanganan yang lebih mudah. Ciri karakteristik Sapi Aceh adalah bentuk tubuhnya bersegi empat, kepalanya pendek dan besar, punggungnya luas dan rata, kaki-kakinya pendek dan lurus.

Peternakan Sapi Provinsi Aceh

Peternakan Sapi Provinsi Aceh juga memiliki tradisi adu sapi seperti Pulau Madura, Jawa Timur. Tradisi tersebut dinamakan Peupok Leumo. Peupok Leumo adalah tradisi adu sapi ala masyarakat Aceh yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun sejak sebelum kemerdekaan. Sapi-sapi yang diikut sertakan dalam perlombaan ini haruslah diperhatikan bobot tubuh dan umurnya terlebih dahulu agar mendapatkan lawan yang sebanding. Meskipun pada awalnya pertandingan ini menuai kontroversi, tetapi panitia pertandingan menegaskan bahwa ini hanya hiburan saja dan pertandingan antar sapi hanya akan berlangsung selama 10 menit guna menjaga kesehatan dan keselamatan sapi, syarat dan peraturan yang diberlakukan pun sudah menjadi kesepakatan bersama.

Di Provinsi Aceh, ada Unit Pelaksana Teknis yang bertugas menyelenggarakan pembibitan sapi di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian, yaitu Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri yang berlokasi di Reukih Dayah, Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. BPTU-HPT Indrapuri yang akan memastikan bahwa pemeliharaan Sapi Aceh sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Peternakan Sapi Provinsi Aceh

Selain fokus melakukan pengembangan dan pemeliharaan bibit unggul, BPTU-HPT Indrapuri juga terus melakukan upaya peningkatan untuk kebutuhan Hijauan Pakan Ternak karena hal ini juga diperlukan untuk meningkatkan produksi ternak, khususnya sapi. Ketersediaan hijauan sangat penting, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini karena pakan merupakan unsur utama penentu hasil kualitas sapi.

Untuk penjualan sapinya, Peternakan Sapi Provinsi Aceh biasa menjual-belikan sapinya di pasar-pasar hewan Aceh seperti pasar hewan Geurusok dan Sibreh dengan mayoritas jenis sapi didominasi dengan Sapi Aceh. Harga mulai jutaan hingga puluhan juta, tergantung bobot dan performa sapinya.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

>

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top