Peternak Rakyat Sapi Potong Harus Mendapatkan Keadilan

Lebih dari 1000 peserta Kongres Nasional Peternak Rakyat memenuhi Gedung Pewayangan Kautaman, TMII, Jakarta (28/11). Para peserta yang berasal dari 17 asosiasi lingkup peternakan dan mahasiswa peternakan dari UNPAD, IPB dan UNSOED sejak pagi mengikuti kegiatan yang bertema “Merakyatkan Peternakan Rakyat” ini.

tuntutan-orasi-peternak-rakyat
tuntutan-orasi-peternak-rakyat

Teguh Boediyana dalam orasinya menyatakan, marginalisasi peternak rakyat mendorong diadakannya kegiatan ini. Bahwa sebenarnya yang kita perjuangkan itu adalah hak peternak rakyat yang selama ini terabaikan.

Pada sapi potong, dengan mengatasnamakan globalisasi dan liberalisasi pemerintah memasukan impor daging yang sangat murah yang menggerus peternakan sapi lokal. “Kita ingin menunjukkan eksistensi kita karena kita ikut andil dalam perekonomian nasional kita bukan jadi beban pemerintah,” tandas Ketua Kongres Peternak Rakyat.  

Ketua Umum SapiBagus Edy Wijayanto dalam orasinya memberikan gambaran, pada tahun 70-an, dimana peternak rakyat mendominasi dan mensuplai sapi-sapi lokal untuk konsumsi. Namun bekisar tahun 80 sampai 90-an perusahaan besar atau feedloter asing dan lokal mulai masuk dan sedikit demi sedikit peran peternak rakyat terpinggirkan.

orasi-ketua-umum-sapibagus-edy-wijayanto
orasi-ketua-umum-sapibagus-edy-wijayanto

“Keran impor daging beku mulai dibuka tahun 2000-an, sampai saat ini bahkan sudah masuk ke pasar-pasar tradisionil di seluruh indonesia. Belum lagi impor daging kerbau yang menyalahi aturan mengimpor daging dari negara yang tidak bebas penyakit PMK” ungkapnya.

Sementara itu, Penulis Senior Peternakan Indonesia, Rochadi Tawaf mengungkapkan. Kita sadar yang kita butuhkan adalah perdagangan bebas yang berkeadilan. Pembangunan Industri peternakan rakyat adalah jawaban untuk membangun peternakan rakyat kedepan, dimana corporasi, koperasi, dan peternak saling bersinergi sehingga saling menguntungkan.

“Pada daging kerbau India kita tidak masalahkan selama pemerintah jujur dan benar, kita tidak permasalahkan soal dagingnya yang kita masalahkan sumber dan dampaknya ke peternak rakyat, jelasnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top