Peternak Desa Sumber Populasi Sapi Lokal Indonesia

Sapibagus farm telah mengadakan pelatihan bisnis sapi angkatan ke 47, pada Sabtu (19/6/2021). Pelatihan yang diadakan selama 2 hari ini berlokasi di Kinasih Resort Depok, Jl. Raya Tapos, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Salah satu mentor yang hadir untuk mempresentasikan materi pelatihan adalah Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA selaku Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Beliau menyampaikan tentang bagaimana peta bisnis sapi di Negara Indonesia. Beliau mengatakan sekitar 98 persen Peternak Desa Sumber Populasi Sapi yang memelihara sekitar 100-200 ekor, atau lebih kecil lagi sekitar 2-3 ekor saja.

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi Lokal Indonesia sedangkan, feedloter dan perusahaan peternakan besar hanya menguasai sekitar 2 persen saja dari keseluruhan populasi sapi di Indonesia. Dari 98 persen populasi sapi yang dimiliki oleh para peternak kecil, 40 persen di antaranya adalah sapi betina. Saat ini, sapi-sapi jantan banyak di Indonesia banyak dijual untuk hewan kurban. Realitanya, sapi yang banyak dipotong harian untuk pedagang daging adalah sapi betina.

Sapi-sapi betina ini akan dijual oleh para peternak ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH), kedua tempat ini banyak memasok daging untuk kebutuhan harian. Banyaknya pemotongan sapi-sapi betina produktif akan mengakibatkan pasokan sapi dari peternak rakyat berkurang dan feedloter akan mulai memasok sapi untuk potong harian.

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi Lokal Indonesia. Sedangkan, sapi-sapi yang dipelihara oleh feedloter-feedloter itu sebagian besar berasal dari luar negeri karena sulit mencari sapi jantan lokal yang sesuai karena sapi jantan lokal yang didapatkan dari banyak tempat akan bertengkar ketika disatukan dalam kandang. Berbeda dengan sapi impor seperti Brahman Cross Australia yang sudah dipelihara di satu tempat dan memiliki karakteristik yang sopan.

Ir, Didiek Purwanto selaku owner feedlot PT KASA hanya mau membeli sapi lokal kalau sapinya sudah rukun karena saat ini sulit mengambil sapi dari Australia, sehingga feedloter terpaksa memelihara sapi-sapi lokal. Peta bisnis ini berpotensi besar untuk menghasilkan daging sapi di Indonesia. Terlebih Indonesia mengimpor dua jenis daging yaitu daging sapi dan kerbau.

Baca Juga : Cara Membedakan Daging Kerbau dan Daging Sapi

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi

Daging beku yang diimpor harusnya didistribusikan ke industri olahan pangan bahan baku daging bukan untuk kebutuhan harian. Selain itu, tujuan Indonesia mengimpor daging kerbau beku adalah untuk menarik turun harga daging sapi, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Harga daging kerbau di India hanya berkisar Rp. 50-60 ribu, tetapi saat sampai di Indonesia, harganya sudah Rp. 65 ribu.

Peternak Desa Sumber Populasi Sapi

Fakta menyatakan bahwa saat ini daging beku banyak didistribusikan ke pasar daging bahkan sampai di oplos oleh para pedagangnya, daging kerbau beku banyak di oplos dengan daging sapi oleh pedagang daging di pasar. Dampak yang diakibatkan oleh hal ini adalah mampu membuat bisnis peternakan rakyat dan feedlot Indonesia mulai mati karena harga daging kerbau ikut naik seperti daging sapi segar. Apabila harga daging kerbau naik, warga seharusnya protes karena stoknya masih banyak tidak seperti daging sapi.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top