Konsumsi daging sapi terbesar nasional ada di Jabodetabek, selain kemampuan daya belinya tinggi juga sebagian besar masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk mengkonsumsi sumber kaya protein seperti daging sapi ini. Banyaknya hotel, restoran, catering dan industri pengolahan daging yang ada di ibukota dan sekitarnya sangat banyak membutuhkan pasokan daging sapi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada 3 sumber pasokan yaitu, sapi lokal yang asalnya dari Bali dan Nusa Tenggara, sapi impor yang di gemukkan feedloter di daerah Jawa Barat dan Lampung, serta daging impor.
Peran Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya dalam pendistribusian kebutuhan daging sapi, sangat besar. Perusahaan ini ditugasi oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk menstabilkan pasokan daging, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan harga bisa stabil.
Peran tersebut bisa dilihat dengan adanya fasilitas Rumah Pemotongan Hewan yang ada di kawasan Cakung, Jakarta Timur dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sapi-sapi yang dipotong setiap harinya sebagian besar jenis Brahman Cross (BX) dari feedloter seperti PT. Santori, Juang Jaya, Gread Giant Livestock di Lampung dan PT. Karyana, Widodo Makmur, Agrisatwa di Jawa Barat.
Untuk pemotongan sapi lokal hanya jenis sapi bali yang dipasok dari Nusa Tenggara Timur menggunakan kapal ternak KM. Camara Nusantara I. Namun karena pasokan sapi dari NTT relative sedikit berkisar 200 ekor setiap 2 minggunya, maka sapi stok sapi tersebut hanya dalam jangka 5 hari sapi akan habis terpotong.
Pantauan sapibagus (14/04/16), melihat kondisi kandang di RPH Cakung milik PD. Dharma Jaya banyak yang kosong, ini lantaran sapi lokal yang berasal Jawa dan Lampung harganya cukup mahal dan sulit untuk bersaing dengan sapi impor jenis BX.
Kandang-kandang tersebut sebagian dimanfaatkan untuk memelihara sapi lokal jenis limosin, simental dan peranakan onggole untuk persedian kebutuhan lebaran Idul Fitri dan Idul Adha mendatang.
Pemerintah menunjuk PD. Dharma Jaya sebagai importer daging sapi dari Negara Selandia Baru dan Australia, jenis daging yang diimpor cukup beragam, mulai jenis tenderloin, knacle, topsite, shortrib, tile dan banyak jenis lainnya.
Dengan fasilitas gudangan pendingin (coldstorage) sebanyak 32 gudang yang masing-masing berkapasitas 25 ton, mampu menjadi menjadi penyangga persediaan daging untuk kebutuhan di Jakarta dan sekitarnya. Untuk melayani masyarakat, perusahaan ini menjual daging sapi secara eceran, dengan membuka outlet DJ Meatshop di RPH Cakung.
Kebutuhan daging sapi akan mengalami kenaikan terutama menjelang lebaran, sehingga jauh-jauh hari PD. Dharma Jaya sudah menyiapkan daging sapi untuk kebutuhan tersebut.
Pemprov DKI juga berencana membagi daging sapi ini secara cuma-cuma kepada penduduk Jakarta pemegang Kartu Jakarta Pintar. Pada saat Idul Adha, kandang PD. Dharma Jaya akan dipenuhi stok sapi qurban, sehingga tempat ini dijadikan lapak penjualan hewan qurban.