PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT BRUCELLOSIS PADA TERNAK SAPI

Penyakit Brucellosis (Keguguran Yang Menular)

Peternak yang memelihara sapi indukan atau sapi bunting tentunya berharap agar pedetnya bisa lahir normal, tidak mengalami keguguran ataupun lahir lemah karena penyakit. Salah satu momok penyakit pada sapi yang berhubungan erat dengan kebuntingan sapi dan penyebab utama keguguran pada sapi adalah brucellosis.

indukan-dan-anakan-simental-320x180

Penyakit brucellosis atau penyakit keluron menular disebabkan oleh bakteri Brucella .Bakteri Brucella mudah dibunuh dibawah sinar matahari namun apabila lingkungan jauh dari jangkauan sinar matahari maka bakteri ini dapat bertahan selama 6 bulan.

Gejala-gejala penyakit Brucellosis sebagai berikut.

Bakteri yang menjangkit ternak sapi dari Brucella abortus. Ternak sapi biasanya tidak menunjukkan suatu gejala yang menyolok. Sapi tampak biasa, nafsu makan biasa dan tidak menimbulkan perubahan klinis yang bisa diamati. Pada jantan gejala ini lebih mudah diamati. Scrotum membengkak dan membesar (hernia), nafsu makan menurun dan demam. Kadang-kadang gejala semacam ini pun tidak selalu tampak. Gejala pada sapi betina adalah terjadi keguguran pada pertengahan kebuntingan. Anak yang gugur biasanya mati dan berwarna biru kecokelatan. Anak yang lahir tetap hidup, menjadi sangat lemah tak berkembang. Ambing dan alat kelamin kadang-kadang bengkak. 

Baca : CIRI – CIRI DAN PENANGANAN PENYAKIT ANTHRAX

Mekanisme Penularan Penyakit

  1. Infeksi pada manusia

Manusia dapat terinfeksi secara langsung maupun tidak langsung melalui produk hewan seperti keju dan susu mentah ataupun lewat inhalasi agen melalui udara. Pada wanita menyebabkan abortus, pada pria menyebabkan radang sendi, radang testis, dan kemandulan Kelompok yang dianggap berisiko terkena adalah pekerja di RPH, pedagang, dan dokter hewan. Infeksi biasanya terjadi saat penanganan fetus atau kontak dengan sekresi vagina, ekskreta, dan karkas yang terinfeksi lalu mikroorganisme , serta melalui kulit yang luka/abrasi.

  1. Infeksi pada sapi

Kontak langsung, yakni pada saat terjadi perkawinan dengan pejantan yang tampaknya sehat tapi membawa penyakit’ Sumber utama infeksi pada sapi adalah cairan fetus, sisa – sisa setelah melahirkan, dan cairan vagina. Jalur masuk utama infeksi pada sapi adalah melalui oral lewat (pakan dan air yang terkontaminasi), kulit yang luka, inhalasi, dan secara kongenital (fenomena laten) seperti dari induk ke fetus atau melalui air susu induk.

indukan-sapi-mati-pasca-melahirkan
indukan-sapi-mati-pasca-melahirkan

Pencegahan dan Penanggulangan

Karena tidak efektifnya tindakan pengobatan, maka sangat disarankan tindakan pencegahan yang meliputi :

  1. Ternak yang didiagnosis brucellosis harus segera dipisahkan dipisahkan dan jika ada kejadian abortus, fetus, dan membran fetus harus segera dikirim ke laboratorium untuk diuji. Kemudain tempat didesinfeksi dan semua material terkontaminasi harus dibakar.
  2. Mengkonsumsi produk asal hewan yang higienis dan terjamin mutu seperti susu yang dipasteurisasi
  3. Menggunakan perlengkapan kerja sesuai standar keamanan dan bekerja dibawah pengawasan dokter hewan pada kelompok rawan infeksi seperti peternak sapi, pekerja RPH, dan dokter hewan itu sendiri.
  4. Vaksinasi kepada kelompok rawan tertular seperti dokter hewan, pekerja kandang, pemerah susu, dan pekerja di RPH.
  5. Vaksinasi pada daerah endemis serta melakukan pengujian dan pemotongan (test and slaughter) pada daerah dengan prevalensi. Vaksinasi tidak berlaku untuk sapi betina bunting. Vaksinasi pada sapi betina diatas umur 4 bulan sedangkan vaksinasi tidak dilakukan pada sapi jantan karena dapat menurunkan fertilitas
  6. Pada daerah yang bebas brucellosis (seperti Bali dan Lombok) melakukan lalu lintas pada ternak secara ketat.

Kerugian

  1. Keguguran pada janin usia 6-9 bulan
  2. Pedet Lahir Lemah
  3. Biaya yang tinggi untuk memperbaiki kesehatan sapi.
  4. Waktu yang lama untuk menghilangkan bakteri.
  5. Pemusnahan/Pemotongan induk, tidak bisa dijadikan indukan lagi
  6. Menular ke sapi lain

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top