Pemanfaatan Ampas Sagu Sebagai Pakan Ternak

Pakan memang salah satu faktor yang sangat menentukan hasil pemeliharaan, baik kualitas sapinya, susunya, ataupun dagingnya. Pakan memiliki peranan yang cukup besar dalam proses budidaya sapi, terutama dalam bidang penggemukkan. Maka dari itu, pakan juga menjadi salah satu komponen yang paling banyak memakan biaya produksi. Namun, para peternak juga bisa memanfaatkan limbah pangan seperti ampas sagu untuk pakan ternak.

Limbah pemrosesan pangan memang sering dijadikan sebagai bahan baku pakan ternak karena mengandung nutrisi yang tinggi, mudah didapat, dan dijual dengan harga terjangkau sehingga bisa menekan biaya produksi. Salah satu, limbah pangan yang sering digunakan adalah Pakan Ternak Ampas Sagu.

Pakan Ternak Ampas Sagu

Pakan Ternak Ampas Sagu

Pakan Ternak Ampas Sagu adalah limbah dari proses pengolahan sagu. Zaman dulu, sagu banyak digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu bahan pembuat lem untuk industri kayu lapis. Saat ini, sagu juga digunakan oleh masyarakat Maluku dan Papua sebagai sumber pangan. Dari proses pengolahan inilah akan menghasilkan limbah berupa ampas sagu yang sudah diayak, sehingga serabut-serabut sisanya sudah terpisah dari tepung sagu.

Ampas sagu ini bisa dijadikan sebagai salah satu bahan pakan ternak karena berasal dari proses pengolahan bahan pangan, sehingga masih layak dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Banyak sekali limbah tepung-tepungan yang masih bisa digunakan sebagai pakan seperti tepung jagung, singkong, sagu, dan lain sebagainya.

Pakan Ternak Ampas Sagu

Pakan Ternak Ampas Sagu

Meskipun, secara nutrisi limbah tepung-tepungan ini memiliki kandungan protein yang sangat rendah, hanya sekitar 3% karena berupa limbah dari food. Begitu pula dengan serat kasarnya yang cukup rendah dibandingkan dengan bahan baku pakan ternak lainnya, hanya sekitar 15-18%. Sangat ideal untuk dijadikan sebagai pakan ternak.

Nutrisi yang terkandung dalam Pakan Ternak Ampas Sagu adalah sekitar 21% Lignin atau zat kayu, 20% Selulosa atau karbohidrat utama, 3% Protein, dan 18% Serat kasar. Komposisi ini sudah cukup ideal untuk dijadikan pakan ternak, hanya saja para peternak biasanya akan menaikkan tingkat protein yang terkandung dalam limbah tersebut dengan cara melakukan proses fermentasi.

Pakan Ternak Ampas Sagu

Pakan Ternak Ampas Sagu

Proses fermentasi yang dilakukan akan menaikkan tingkat protein dan menurunkan tingkat serat kasar yang terkandung dalam limbah pangan tersebut. Hal ini juga akan mempengaruhi tingkat palatabilitas agar pakan semakin disukai oleh ternak dan memiliki daya cerna yang mudah.

Dalam kondisi basah, fermentasi sagu akan beraroma sangat asam dan menyengat, tetapi ketika dalam kondisi kering, aromanya akan harum seperti dedak. Untuk meningkatkan protein yang terkandung, para peternak bisa mencampurkan urea ke dalam fermentasi dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 1%.

Setelah fermentasi dilakukan, tingkat protein yang terkandung dalam ampas sagu bisa naik hingga 10%. Maka dari itu, para peternak dianjurkan membuat pakan ternak menggunakan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar dan melakukan proses fermentasi guna menekan biaya produksi.

Bagi para petani dan peternak yang membutuhkan ampas sagu untuk hewan ternaknya silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top