Ketika memutuskan untuk beternak sapi, hal paling utama adalah pakan. Pakan memegang proporsi hingga 70% dalam beternak. Dalam menggemukkan sapi, harus ada kesinambungan antara kesehatan hewan dan pakan.
Pakan sapi merupakan campuran dari beberapa bahan yang disusun sedemikian rupa dengan komposisi tertentu dan siap disajikan kepada ternak sesuai kebutuhan. Pakan sapi ada 2 yaitu hijauan dan konsentrat. Dalam menggemukkan bobot badan sapi konsentrat sangat dibutuhkan. Konsentrat juga dapat diambil dari bahan baku pakan di sekitar lingkungan kandang, maka itu biaya yang dikeluarkan untuk konsentrat lebih mudah diatur/ditekan.
Selain itu, pakan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pakan antara lain kebutuhan zat gizi, nilai gizi bahan, formulasi, tingkat kecernaan, serta nilai ekonomis.
Sumber energi biasanya terdapat pada bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dan serat kasar contohnya umbi-umbian, jagung dan rumput. Sumber protein banyak terdapat pada jenis tanaman legume (kacang-kacangan), sisa industri seperti bungkil sawit, bungkil kelapa, ampas tahu, dan lain sebagainya.
Sapi merupakan hewan rumenansia atau memamah biak. Pencernaan sapi terbagi atas rumen, reticulum, omasum, dan abomasum. Keempat bagian itu merupakan satu kesatuan lambung yang disebut reticulorumen.
Cara kerja pencernaan ruminansia sebagai berikut makanan masuk melalui mulut dipotong dan
dikunyah, pada proses ini makanan bercampur dengan saliva atau ludah lalu masuk dalam rumen melalui osefagus. Selanjutnya terjadi proses fermentasi di dalam rumen bahan pakan dicerna oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Puncak fermentasi terjadi setelah 4 jam setelah makan.
Bahan yang masih kasar dipecah lagi kemulut kemudian masuk lagi melalui reticulum, omasum, dan abomasum yang selanjutnya sari-sari makanan akan diserap oleh usus halus. Saliva atau ludah yang diproduksi oleh kelenjar mulut sapi akan bisa bersinanggungan dengan nitrogen.
SapiBagus/nova