Mexico VS Argentina, Siapa Lebih Unggul?

Industri peternakan di seluruh dunia terus mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi yang memudahkan para peternak untuk melakukan pekerjaan peternakannya. Ilmu pengetahuan yangs semakin maju juga menjadi faktor pendukung majunya sektor peternakan dunia, peralatan canggih, pakan berkualitas tinggi, lingkungan kandang yang nyaman dan efisien membuat sapi-sapi menjadi lebih nyaman dan lebih produktif dalam menghasilkan produk, baik berupa anakan, daging, ataupun susu.

Ada beberapa negara yang berhasil memasok kebutuhan konsumsi daging dan susu di negaranya secara mandiri, bahkan sudah bisa mengekspor ke negara-negara lain yang mengalami krisis, baik berupa produk hasil peternakan maupun hewan ternaknya sendiri. Contohnya saja Mexico dan Argentina. Namun, siapakah yang lebih unggul diantara keduanya?

Mexico memiliki populasi sapi sekitar 17.000.000 ekor, mengisi 1,70% dari keseluruhan total populasi sapi di dunia. Secara jangka panjang, Mexico memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan swasembada produksi daging sapi dalam negeri. Sayangnya, Mexico harus menghadapi kesulitan dalam memproduksi daging sapi karena sumber pakan ternak yang terbatas.

Meningkatnya persaingan antara produksi pangan dan pakan di Mexico menyebabkan meningkatnya permintaan konsumsi daging sapi dalam negeri, sehingga Mexico diharuskan untuk mengembangkan pakan ternak di dalam negeri supaya sapi-sapi bisa menjadi lebih produktif dan mampu menghasilkan daging yang lebih banyak lagi.

Sementara di sisi lain, Argentina memiliki populasi sapi mencapai 53.831.000 ekor, mengisi 5,38% dari total keseluruhan populasi sapi dunia. Negara Argentina juga menghasilkan sekitar 3,17 juta ton daging pada tahun 2020. Sekitar 900.700 ton daging diekspor 75% ke China. Argentina memiliki pasar ekspor yang matang dalam hal keberlanjutan seperti pasar Eropa atau Amerika dan menjadikan sektor peternakan Argentina menjadi semakin kuat. 

Sayangnya, manjunya sektor peternakan ini justru menjadi pendorong utama deforetasi di Argentina. Hal ini dikarenakan sejak tahun 2010 lebih banyak lahan dibuka oleh ternak daripada kedelai membuat beberapa komponen pertanian terasa seperti kalah saing akibat lebih banyak permintaan untuk pertenakan. Banyak masyarakat dan para ahli di sana yang mengatakan bahwa peternakan Argentina tidak menunjukkan hal berkelanjutan dalam banyak hal.

Banyak hutan dan lahan-lahan yang terpaksa digundulkan untuk mendirikan industri peternakan yang lebih luas dan menyebabkan sektor peternakan menjadi sumber utama emisi karbon di Argentina Utara. Pada tahun 2019, sekitar 80.938 hektar dibuka untuk industri peternakan dan bertambah menjadi 114.716 hektar dan menghasilkan emisi lebih dari 20 juta ton setara CO2.

Kedua negara ini memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri dalam mengembangkan sektor peternakannya. Terlepas dari segala faktor di belakang layar, kedua negara tersebut, baik Mexico dan Argentina memiliki potensi yang sama besar dalam dunia peternakan dunia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top