Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai pada saat musim hujan tiba adalah diare atau mencret berikut penuturan drh Hendra dari dinas Pertanian kota Depok, saat kunjungan rutin di kandang (12/02/2014), antara lain
Diaere atau mencret adalah kondisi sapi yang mengeluarkan kotoran/ feses dengan dengan ferekuensi yang sering, kondisi agak lembek bahkan cenderung cair. Mencret pada sapi adalah tanda bahwa telah terjadi perubahan fisologis normal pada tubuh sapi dan sapi telah terinfeksi penyakit berupa virus, amuba atau bakteri. Penyebab diare dapat berupa perubahan lingkungan ternak antara lain karena perubahan pakan, perpindahan ternak satu tempat ke tempat lain, perubahan cuaca terutama dimusim hujan.
gejala mencret pada sapi bisa di ketahui antara lain: Mencret secara terus-menerus, kotoran lembek sampai cair, berwarna kehitaman, berbau busuk, kadang disertai lendir, bercak darah yang keluar dari lubang anus, tubuh terlihat pucat, lemah, mata dan hidung keluar lender, bulu kasar, kaku dan rontok, nafsu makan menurun, saat jalan terlihat lemas dan sempoyongan.
Penanganan mencret pada sapi
Cara penanganannya dalam mengganti cairan tubuh yang hilang maka perlu diberikan cairan elektrolit terutama air, bikarbonat, sodium, potassium juga bisa larutan garam agar tidak terjadi dehidrasi. Sapi yang terkena mencret harus diberi antibiotik yang tepat dengan cara injeksi yang tepat ini diketahui oleh petugas kesehatan hewan dan dokter hewan, baik secara dosis maupun jenis antibiotic yang harus diberikan. Sebaiknya jangan memberi antibiotic pada ternak sapi secara asupan atau diminumkan, hal ini untuk melindungi perkembang biakan bekteri yang ada didalam saluran pencernaan sapi tersebut.