Mau di bawa Kemana Peternakan Sapi Potong Indonesia

Melihat perkembangan peternakan sapi potong beberapa tahun terahir ini  cukup banyak dinamikanya, berikut hasil diskusi yang diselenggarkan sapibagus di  Jakarta (16/04/16) bersama alumni pelatihan ternak sapi dari beberapa angkatan.

seminar-sapi-2016-sapibagus

Sebagai narasumber Dr. drh Soehadji, mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Departemen Pertanian di era Presiden Suharto, berikut hasil rangkumannya.

Sebelum tahun 1978 Indonesia dikenal sebagai pengekspor sapi ke beberapa Negara di Asia, karena pertumbuhan ekonomi melesat 7%-10% dan pertumbuhan populasi sapi hanya 4%, maka mulai tahun 1979 ekspor sapi dihentikan.

Mulai saat itulah kran impor dibuka sebagai katup pengaman, dimana peternakan rakyat sebagai tulung punggung, pengemukan sapi sebagai pendukung dan impor daging sapi sebagai penyambung.

struktur-produk-daging-sapi-2017

Pada era Orde Baru, untuk menjaga kestabilan harga perlu penataan tata niaga daging sapi, yaitu dikelompokkan menjadi beberapa sekmen. Daging sapi sebagai komoditi tradisional, produk komersial, produk komersial berdaya saing dan produk srtategis.

Posisi usaha peternakan sapi sebagai, usaha sambilan yang memberi kontribusi 30% yang sisanya dari pertanian, cabang usaha yang memeri masukan 30%-70%dari jenis ternak campuran, usaha pokok yaitu 70%-100% sebagai ternak sapi saja dan usaha industry adalah 100% berasal dari pendapatan industri sapi potong.

Pasokan daging berasal dari peternakan rakyat, pengemukan peternakan besar feedlot (fattening) dan daging impor. Srtategi pengembangan peternakan sebagai bentuk  kemandirian yaitu, secara bertahap mengurangi ketergantungan impor, juga srtategi kesejahteraan hewan meliputi persyaratan pemotongan hewan di rumah pemotongan yang berstandar internasional (animal welfare).

Penataan dalam Strutur produk daging, asas perhitungan dan strategi pengembangan tersebut diatas mampu menstabilkan harga daging dan dapat  mengakomodir semua kepentingan, dari peternak rakyat, peternak besar, industry daging dan konsumen masyarakat.

Namun setelah adanya reformasi politik tahun 1998, hal-hal yang berkaitan dengan rejim orde baru semuanya di rombak total, tanpa melihat apakah hal tersebut sudah baik atau jelek.

Politik kepentingan mulai merusak sendi-sendi peternakan sapi yang telah tertata baik, Kebijaksanaan impor diambil berdasarkan kepentingan politik sekelompok partai tertentu, kasus petinggi partai politik yang dijerat oleh KPK dan masuk buih sebagai bukti pengambilan kebijaksanaan yang tidak pro peternakan rakyat.

Sejak awal Pemerintahan Presiden SBY mentargetkan tahun 2014 untuk swasembada daging sapi,  dimana titik beratnya meperbesar pasokan sapi lokal dan mengurangi pasokan impor.

Karena kondisi perkembangan populasi lokal rendah pertumbuhannya, sedang permintaan kebutuhan sapi meningkat terus, akibatnya terkuras sapi lokal yang dipotongi, termasuk sapi betina produktif dan sapi perah.

Kemudian pemerintah menghitung ulang kondisi populasi sapi dengan mengadakan sensus di tahun 2011, namun karena metodenya salah maka hasilnyapun salah, hal ini diakui oleh Menteri pertanian

Menjadi agenda rutin setiap tahun terjadi gejolak harga dan krisis daging sapi, dan puncaknya di bulan agustus 2015 setelah lebaran idul fitri, dimana kalangan peternak besar pengemukan (feedloter)  merespon  kebijaksanaan pemerintah mengurangi kuota impor bakalan sapi dengan mengurangi pasokan sapi di pasaran.

foto-bersama-seminar-sapi-2017

Harga daging sapi melonjak tajam, padahal tidak terjadi  peningkatan permintaan, Pemerintah langsung mengambil tindakan dengan menjerat para penimbun sapi dengan tuduhan kartel, menambah pasokan impor daging sapi dan impor sapi siap potong dari Australia yang nyata-nyata dilarang dalam  undang- undang peternakan no. 41 tahun 2014.

Apakah dunia sapi Indonesia ini akan mengalami kemunduran, karena kondisi carut marutnya kebijaksanaan pemerintah yang tidak memiliki cetak biru dan  mau dibawa kemana peternakan sapi potong ini,  hanya  Tuhan yang tahu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top