Mahasiswa Fapet Unpad Kreasikan Truk Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare

Sistem peternakan Indonesia rupanya masih belum memperhatikan faktor kesejahteraan hewan. Hal ini terlihat dari proses pengangkutan hewan ternak, semisal sapi. Sapi diangkut tanpa memedulikan faktor kenyamanan. Hasilnya, begitu sampai di tujuan sapi rentan mengalami penyusutan bobot atau berujung kematian.

Tim "Motip Batik", kiri ke kanan:

Tim “Motip Batik”, kiri ke kanan: Hedy Ahmad, Farida Alia, Ahmad Arifan, Nadia Aulia, dan Gihon Poltak *

Hal inilah yang menginspirasi sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran untuk menghasilkan metode pengangkutan sapi yang aman sekaligus meningkatkan keuntungan si peternak. Adalah Nadia Aullia Ramadhan, Farida Alia Dewi, Gihon Poltak Eduardo H, Hedy Ahmad Soleh, dan Ahmad Arifan Ardly, mahasiswa Fakultas Peternakan dan FMIPA Unpad memodifikasi truk angkut sapi yang diberi nama “Motip Batik: Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik”.

Modifikasi tersebut mengantarkan mereka lolos di Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).

Nadia menjelaskan, ada beberapa inovasi yang diterapkan dalam modfikasi truk ini. Pertama, mereka memasangkan sekat antar sapi. Sekat ini dipasang agar sapi yang diangkut dapat leluasa bergerak dan tidak tertindih oleh sapi lainnya. Sekat ini sudah diskalakan berdasarkan standar pengangkutan sapi jenis Ongol, jenis sapi yang paling banyak diternakkan di Indonesia.

“Yang kami pelajari, kenapa sapi-sapi yang diangkut sering mengalami penyusutan bobot berat badan karena stres dan dipaksa berdiri sepanjang jalan. Kalapun sapi-sapi itu duduk, takutnya terinjak oleh sapi lainnya,” jelas Nadia.

Inovasi kedua ialah memasangkan bak pakan otomatis. Bak ini tersambung dengan tombol yang akan diatur oleh sopir truk. Ketika tiba waktu makan, sopir akan menekan tombol tersebut sehingga bak pakan akan otomatis terbuka. Keuntungan sistem ini, setiap sapi akan mendapatkan jatah makan yang sama.

Prototype Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik

Prototype Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik

Inovasi ketiga ialah pemasangan atap truk otomatis yang digerakkan melalui sensor. Sensor ini untuk mendeteksi turunnya hujan. Ketika air hujan membasahi permukaan sensor, secara otomatis sensor akan memfungsikan atap truk untuk menutupi sapi. Atap akan terbuka kembali manakala sensor sudah kering yang tandanya hujan telah berhenti.

Inovasi lain yang tidak kalah penting adalah pemasangan CCTV pada bak truk. Perangkat ini berfungsi untuk memantau aktivitas sapi sehingga supir dapat mengetahui bagaimana kondisi sapi selama berada di perjalanan.

Modifikasi ini mereka skalakan untuk truk dengan jenis double. Meskipun jumlah sapi yang dibawa jauh lebih sedikit, Nadia menjamin kualitas sapi akan jauh lebih baik ketika sampai di tempat tujuan. Sehingga, harga jual pun tidak mengalami kemerosotan.

Konsep “Motip Batik” ini diharapkan dapat digunakan di perusahaan peternakan. Angga berharap, dengan adanya modifikasi ini dapat membuka mata pelaku ternak maupun dinas terkait untuk lebih mementingkan kesejahteraan hewan.

Bersama dosen pendamping Ir. Willyan Djaja, SU., kelimanya telah siap mengantongi medali emas pada ajang Pimnas. “Kami sudah mendapatkan banyak dukungan dari Unpad maupun Dikti. Oleh karena itu, kami ingin memberikan medali agar mengantarkan Unpad menjadi juara di Pimnas,” kata Nadia.*

Nadia Aullia Ramadhan_Universitas Padjadjaran_PKM KC

Sumber : Unpad.ac.id, 23/09/2015

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top