LINGGA SIAPKAN 100 HEKTAR KEBUN HIJAUAN PAKAN INDIGOFERA

Rencana Bupati Lingga Alias Wello membudidayakan tanaman Indigofera sebagai hijauan pakan penunjang investasi peternakan di wilayah kabupaten setempat, mendapat perhatian dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, dalam pertemuannya dengan Bupati Lingga di Tanjungpinang, Senin (13/3) malam mengatakan, usaha orang nomor satu Lingga itu dalam menangkap peluang investasi bidang peternakan ini patut diapresiasi.

“Usaha pak Bupati Lingga ini luar biasa dan patut kita apresiasi. Pantas saja pak Menteri (Menteri Pertanian-red) selalu menyebut nama Lingga sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan pertanian di wilayah perbatasan Singapura dan Malaysia,” kata dia.

Menurutnya, konsep penyiapan pakan hijauan Indigofera yang dilakukan Bupati Lingga, Alias Wello, adalah tindakan yang sangat tepat untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di bidang peternakan. Apalagi, posisi geografis Kabupaten Lingga yang berdekatan dengan pasar potensial seperti Batam, Singapura dan Malaysia.

“Apa yang dilakukan pak Bupati ini sudah tepat. Pakannya disiapkan dulu, baru datangkan ternaknya. Segera saya laporkan ke pak Menteri. Yang pasti, untuk benih Indigofera dan benih hijauan pakan ternak lainnya saya siap kirim dari Jakarta. Tolong pak Bupati segera buatkan jadwal penanaman perdananya, saya akan datang ke Lingga ikut menanam,” katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tanaman Indigofera sebagai hijauan pakan ternak masa depan Lingga ini, dipilih oleh Bupati Lingga, Alias Wello atas rekomendasi dari mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Investasi, Syukur Iwantoro dan Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc, Agr.

Indigofera merupakan salah satu jenis leguminosa yang memiliki nutrisi tinggi (PK 22-30%), selain itu tanaman ini memiliki kemampuan memulihkan kesuburan tanah, serta fungsi konservasi lingkungan. Penanaman dilakukan dapat dimanapun, seperti di pekarangan rumah, pinggir jalan dan lahan-lahan kosong lainnya di seluruh wilayah Kabupaten Lingga.

Penanaman Indigofera sejalan dengan kegiatan yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan  melalui Gerakan Penanaman dan Pengembangan Pakan Berkualitas (GERBANG PATAS). “Kegiatan ini merupakan sinergitas program yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah” kata I Ketut Diarmita.
“Saya sudah berdiskusi panjang dengan pak Syukur dan Prof. Luki tentang tanaman Indigofera ini. Bahkan, saya juga sudah bicara dengan Rektor IPB, Prof. Herry Suhardiyanto agar mengizinkan Prof. Luki membantu Lingga dalam percepatan masuknya investasi peternakan yang dimulai dengan penyediaan hijauan pakan Indigofera ini,” katanya.

Mantan Ketua DPRD Lingga itu, juga berjanji jika pilot project perkebunan Indigofera seluas 100 hektar itu berhasil, Ia tak akan segan – segan mengembangkannya lebih luas lagi. Apalagi, dalam beberapa hari ini sudah ada salah satu perusahaan pakan ternak yang menyatakan minat membangun industri konsentrat hijau berbahan utama Indigofera di Lingga.

“Ini kabar gembira buat Lingga. Saya juga barusan dapat informasi, bahwa ada perusahaan ternak domba yang minat investasi di Lingga untuk memenuhi kebutuhan daging domba di pasar Singapura. Saya yakin, jika pakannya sudah kita siapkan, ternaknya akan datang dengan sendirinya,” canda Alias yang akrab disapa Awe in.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top