Limbah Mie, Bahan Baku Pakan Ternak Kualitas Tinggi

 

Pakan merupakan salah satu faktor paling penting dalam usaha peternakan, baik dalam peternakan sapi, kambing, ayam, ikan, dan lain sebagainya. Pakan akan berpengaruh besar dalam perkembangan bobot atau karkas hewan dan kualitasnya, mulai dari daging yang dihasilkan, susu, kesehatan pencernaan, dan lainnya.

Selain itu, pakan juga merupakan salah satu kepentingan yang memakan banyak biaya. Apalagi jika sapi yang dipelihara itu banyak sekali, hingga harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli keperluan pakan. Karena, kebutuhan nutrisi hewan ternak haruslah dipenuhi, demi menghasilkan hewan ternak yang bermutu, baik dalam hal produktivitas maupun kualitas dagingnya.

Oleh karena itu, para peternak haruslah pandai dalam memilih dan memanajemen pakan yang akan diberikan pada hewan ternaknya. Untuk menekan pegeluaran biaya, sebaiknya pilihlah pakan yang dijual dengan harga murah namun masih dengan kualitas yang baik.

Saat ini, sudah banyak sekali peternak yang menggunakan bahan-bahan limbah sebagai sumber pakannya. Contohnya saja limbah produksi gula alias molasses atau tetes tebu, bungkil sawit, junggle jagung, limbah biskuit, dan masih banyak lagi. Bahan-bahan itu tentu saja bisa didapatkan dengan harga yang cukup murah, namun kandungan gizinya tetap mampu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan ternak.

Selain dari yang sudah disebutkan, limbah mie instan juga bisa digunakan sebagai pakan hewan ternak. Pada awalnya, limbah mie ini hanya digunakan oleh para peternak ayam, burung, dan itik. Namun, ternyata limbah mie instan juga bisa digunakan untuk bahan pakan sapi. Limbah mie bisa dijadikan sebagai bahan campuran dalam pakan konsentrat yang akan diberikan pada sapi.

Kandungan yang ada di dalam limbah mie pun tak kalah baik dari jenis limbah yang lain. Limbah mie mengandung protein sekitar 13%, karbohidrat 73%, dan lemak sekitar 14%, sehingga cocok sekali jika dipadukan dalam susunan ransum atau pakan konsentrat sebagai sumber karbohidrat.

Harga yang ditawarkan pun relatif murah, hanya kisaran Rp. 1.500 – Rp. 2.500 per kilogram. Mungkin bahan ini pun akan mudah sekali di dapatkan, mengingat banyaknya pabrik produksi mie pada zaman sekarang.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan klik di sini

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top