Lima Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Peternak Pemula

 

Sebelum memutuskan untuk menjadi seorang peternak, maka akan lebih baik jika kita mengetahui kesalahan apa saja yang mungkin bisa kita lakukan saat beternak. Para peternak pemula bukan hanya para pemuda milenial yang baru menjadi peternak, namun juga para orang tua yang sudah pensiun dan ingin menjadi peternak.

Banyak peternak pemula yang masih sering melakukan kesalahan dan tidak menyadari bahwa ia melakukan kesalahan. Dan setelah diteliti paling tidak ada 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh para peternak pemula, Berikut ulasannya:

  1.   Kesalahan dalam menentukan fokus

Karena terlalu banyak keinginan, menyebabkan menjadi tidak fokus. Karena setiap proses membutuhkan sarana pra sarana yang berbeda, butuh SOP yang berbeda, butuh infrastruktur yang berbeda, bahkan juga membutuhkan keahlian yang berbeda. Ini sering terjadi pada para peternak pemula yang sering membuat usaha peternakan menjadi gagal, karena membutuhkan sumber daya dan sumber dana yang lebih besar dan juga fokus yang berbeda-beda.

  1.   Terlalu optimis dalam membuat target

Terlalu optimis dalam membuat target biaya maupun penghasilan. Mungkin saja mereka memang mendapatkan sumber daya dari orang yang sudah berpengalaman dalam bidang peternakan, namun mereka tidak dibekali pengetahuan beternak yang mumpuni.

  1.   Gagal mengalokasikan dana

Dalam struktur pembiayaan peternakan, modal terbesar dalam peternakan adalah pengadaan bakalan dan pakan, kedua adalah penyediaan pakan, ketiga pengadaan sarana pra sarana kandang dan lainnya, yang terakhir adalah biaya pasar dan lain-lain. Dengan pengeluaran dana yang tidak seimbang maka bisa mengakibatkan hasil ternak tidak sesuai dengan yang diharapkan.

  1.   Bekerja sendiri-sendiri

Masih banyak peternak pemula yang egois, ingin melakukan semuanya sendiri. Padahal dalam dunia peternakan, semakin banyak individu yang bergabung dan semakin banyak sapi yang diternak di kandang maka biaya pengeluaran akan semakin terjangkau jika dibandingkan dengan beternak sendiri. Konsep kebersamaan inilah yang mulai diterapkan oleh pemerintah melalui kelompok-kelompok gabungan peternak, supaya lebih memudahkan dalam segi pengawasan dan penanganan.

  1.   Tidak memiliki mentor

Banyak peternak pemula yang tidak memiliki mentor untuk membimbing usahanya, padahal saat mereka memiliki mentor mereka akan lebih mudah untuk berkonsultasi tentang bagaimana penanganan yang tepat dalam permasalahan baik ternak maupun pemasarannya. Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi klik disini

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top