Laboratorium Penghasil Sperma Sapi Limousin, Simental, Brangus dan Brahman Di BIB Lembang

Sapibagus berkesempatan mengunjungi Laboratorium BIB Lembang, Bandung, Jawa Barat, yang akan memproduksi semen beku kambing, domba dan sapi. Setelah menerima semen segar dari penampungan, konsentrasi spermatozoa nya akan diperiksa dengan menggunakan alat bernama fotometer. Setelah dihitung, lihat kualitas semen segarnya dengan menggunakan mikroskop. Di cek kelincahan gerak dan kepadatan sperma nya untuk mengetahui bagus atau tidaknya suatu sperma. Kemudian lihat pergerakan massa dan individunya juga. Dihitung juga strow yang akan di produksi, 1 strow  sama dengan 25 juta sel sperma.

Proses pembuatan semen beku meliputi pembuatan pengencer semen untuk dicampurkan dengan semen segar sesuai dengan jumlah strownya lalu dimasukkan kedalam lemari pendingin dengan suhu 4-5 derajat selama 3 jam lamanya untuk proses equilibrasi.

Sperma dari masing-masing jenis sapi dipisahkan lemari pendinginnya.  Selama 3-4 kali dimasukkan kedalam volume air agar bercampur antara semen dan pengencer.

Kemudian setelah dibekukan akan dilakukan pemeriksaan before breeding atau pemeriksaan setelah dibekukan, dilakukan setelah semen segar dan pengencer telah tercampur. Kalo memang bagus kualitasnya dan memenuhi kriteria, maka akan dilakukan printing strow atau pencetakan mini strow untuk mengetahui kode dan detail identitas tiap penjantan yang diambil spermanya.

Setiap jenis sapi memiliki warna strow yang berbeda, untuk memudahkan inseminator dan peternak untuk mengenali jenis sapi. Biru muda untuk Peranakan Ongole, Biru tua untuk Brahman, Merah muda untuk Limousin, dan Abu-Abu untuk FH.

Kemudian dilakukan proses filling sealing yaitu pemasukan semen yang sudah tercampur dengan pengencer ke dalam strow yang sudah dicetak. Kemudian ujungnya akan dijepit sehingga tidak akan tumpah.

Kemudian ada proses racking, dihitung ulang seluruh dosis sperma yang sudah di proses dalam sebuah rak. Disini juga sebagai tempat seleksi, apakah ada yang kurang atau belum terisi.

Setelah selesai proses racking , maka dilakukan proses freezing dengan suhu -140 derajat dan didiamkan selama 7 menit.

Kemudian baru dicelupkan ke N2 cair suhunya -196 derajat celcius. setelah pembekuan dilakukan evaluasi semen beku menggunakan Post thawing motility, untuk mengetahui apakah semen beku masih layak digunakan untuk Inseminasi Buatan (IB).

Kemudain semen beku akan disimpan di container distribusi sebagai alat penyimpanan sebelum dikirim ke bagian pemasaran. Mampu menampung sebanyak 35 liter.  semen beku yang boleh didistribusikan untuk pelaksanaan IB dengan syarat persentase post thawing motility 40%, dan gerakan individu +2. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menghubungi contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top