KEBIJAKSANAAN DAGING IMPOR JADI TANTANGAN PROSPEK 2017

Tahun 2016 beberapa hari lagi berakhir, banyak peristiwa dan dinamika terjadi di dunia sapi Indonesia, mulai dari kondisi perkembangan sapi lokal yang populasinya yang semakin menurun sampai meningkatnya kebutuhan impor, juga terjadi krisis daging sapi yang berulang setiap tahunnya. Lalu bagaimana kondisi prospek tahun 2017, oleh karena itu Sapibagus mengadakan seminar dengan tema “Prospek Bisnis Sapi 2017” dengan pembicara Dr. Rochadi Tawaf dosen Fakultas Peternakan UNPAD dan Sekjen PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia).

peserta-seminar-prospek-bisnis-sapi-2017
peserta-seminar-prospek-bisnis-sapi-2017

Berdasarkan data BPS Indonesia memiliki 14.824 juta ekor pada tahun 2011 namun terjadi penurunan drastis pada tahun 2013 12.329 juta ekor. Dalam kondisi ini yang ada, kebutuhan produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 68,5% dari kebutuhan konsumsi. Berdasarkan kondisi yang sama maka tingkat pemenuhan daging sapi dan kerbau dalam negeri mencapai 65,4% (2015) sampai dengan 56,1% (2019). Dengan kondisi ini maka defisit akan tumbuh 13,47% per tahun dan impor akan tumbuh sebesar 4,33% er tahun selama tahun 2015 sampai  2019.

Dr. Rochadi Tawaf mengatakan, “kebijakan pemerintah pada tahun 2011 menurunkan impor daging dari 53% menjadi 17,5% di tahun 2012 menjadikan dampak negatif mulai dari harga yang tidak stabil, penurunan poulasi sapi potong dan perah, serta pemotongan sapi betina produkif di RPH – RPH”.

Edy wijayanto dan Dr.Rochadi Tawaf
Edy wijayanto dan Dr.Rochadi Tawaf

Perubahan kebijakan dari produksi ke harga menjadikan populasi sapi menurun karena yang dipotong saat ini oleh peternak rakyat biasanya sapi betina produktif yang harganya lebih murah dari sapi jantan sementar feedloter mengimpor bakalan dan indukan perbandingan 5:1.

Baca : PETERNAK RAKYAT SAPI POTONG HARUS MENDAPATKAN KEADILAN

Heri salah satu peternak sapi potong di Tegal mempertanyakan “bahwa jagal-jagal di daerah kami memotong setiap hari sapi betina produkif yang harganya lebih murah dari peternak, bagaimana untuk mengatisipasinya?”

“Saya baru tahu kalo di tegal sapi betina produktif dipotong setiap hari, boleh anda foto dan berikan bukti-bukti yang ada nanti melalui Dewan Peternak Rakyat Nasional kita langsung usut kasus tersebut ke Mentri Pertanian” jawabnya.

prospek-bisnis-sapi-2017
prospek-bisnis-sapi-2017

“Berdasarkan PERMENDAG 669/2013 tentang stabilasi harga daging pemerintah juga mengimpor daging kerbau besar-besaran yang menginginkan harga 80.000 per kg bahkan jeroan saja kita impor dan sudah masuk ke pasar tradisional (pasar becek), kebijakan ini dapat menjatuhkan peternak rakyat dan feedloter”, ujarnya.

Perpektif bisnis daging pada tahun 2017 sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah; berdasarkan pengalaman kebijakan pemerintah ditahun 2016 tidak memberikan kepastian usaha, atau tidak menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Untuk bersaing dengan kebijakan pemerintah tersebut ciptakan bisnis yang bersifat kaptif dan spesifik misalnya “prime produk” (healty food) sehingga tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, Tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top