Pemerintah gencar melakukan operasi pasar didaerah-daerah untuk menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 80.000. Tidak mungkin harga daging sapi lokal (segar) bisa dijual begitu murah, karena harga rata-rata dipasaran (10/6/16) sudah berkisar Rp 115.000 perkilonya, maka alternatifnya hanyalah daging impor beku. Sebagai konsumen harus waspada dan selektif dalam membeli daging murah tersebut, sebab daging yang dijual dalam operasi pasar tersebut jenis daging secondary cat alias daging kelasnya lebih rendah dari jenis prime cat.
Perlu dipahami oleh konsumen daging beku bahwa secundary cat ini, misalnya jenis daging 85CL artinya memiliki kandungan lemak 15% dari jumlah kilogram daging tersebut. Mengingat daging ini dibekukan di negeri asalnya, tentu didalamnya mengandung caira atau es, bila daging ini cicairkan maka akan keluar air sekitar 5-10%. Artinya dalam satu kilogram daging beku, memiliki kandungan lemak dan air sekitar 20%, berarti daging murninya hanyalah sekitar 80% alias 8 0ns. Berarti bila harga di bandrol Rp 80.000 perkilo akan mendapatkan daging 8 ons, maka, harga daging murninya berkisar Rp 100.000, artinya harga tersebut tidak murah dan beda 15% dari daging sapi lokal, demikian disampaikan oleh H. Iwan, salah satu pedagang daging di pasar Cisalak, Depok.
Juga perlu diketahui, daging bahwa daging beku yang sudah mencair dan sudah terkena kontaminasi udara bebas, maka bila di dimasukkan friser (kulkas) kwalitasnya akan turun. Ini bisa dilihat dengan kasat mata, warna dagingnnya berubah menjadi kebiruan dan berbau tidak sedap, tentunya tidak layak untuk dikonsumsi, demikian tambahnya saat dihubungi sapibagus (10/6/16)
Sebenarnya jenis daging impor beku ini lebih cocok dikonsumsi oleh industry daging olehan dan perusahaan catering, karena industry ini memiliki fasilitas ruang pendingin yang memadai. Namun jenis daging beku ini bila di perdagangkan di pasar tradisional kurang cocok, karena hanya sebagian kecil pedagang memiliki fasilitas pendingin, sehingga pedagang pasar sering menolak menjual daging ini karena beresiko rugi dan kurang menguntungkan.
Konsumen juga perlu tahu, jangan membayangkan daging beku jenis secondary cat ini sama dengan yang di jual di supermarket atau yang disajikan restoran hotel dan di warung stek. Sebab daging prime cat seperti jenis tenderloin (daging has) di supermarket dibandrol dengaan harga diatas Rp 200.000 perkilo. Juga jenis lain seperti sirloin, top side, dan knuckle di bandrol rata-rata diatas Rp 125.000.